Buka Ponpes di Purwakarta, Khilafatul Muslimin Miliki Ratusan Anggota

Aktivitas kelompok tersebut diawasi polisi sejak lama

Purwakarta, IDN Times - Warga Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta resah dengan keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin di lingkungan mereka. Warga khawatir kelompok tersebut mengembangkan paham radikalisme di pondok pesantren miliknya.

Keberadaan lembaga pendidikan milik kelompok tersebut dipermasalahkan Majelis Musyawarah Santri Purwakarta (MMSP). Keberatan tersebut disampaikan Ketua MMSP Ahmad Anwar Nasihin kepada para wartawan, Rabu (8/6/2022).

"Kami meminta aparat terkait mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyikapi masalah Khilafatul Muslimin di Purwakarta. Jangan dibiarkan tumbuh subur, karena akan berbahaya bagi keutuhan NKRI," kata Anwar.

1. MMSP tuding kelompok Khilafatul Muslimin berbahaya karena radikalisme

Buka Ponpes di Purwakarta, Khilafatul Muslimin Miliki Ratusan AnggotaIlustrasi radikalisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Kelompok Khilafatul Muslimin menarik perhatian masyarakat luas belakangan ini. Mereka dituding memiliki pemahaman radikalisme setelah melakukan konvoi sepeda motor sambil membagikan selebaran berisi tulisan bertema khilafah, beberapa waktu lalu.

Menurut Anwar, pergerakan kelompok tersebut bisa mengganggu stabilitas negara termasuk wilayah Kabupaten Purwakarta. "Faham Khilafatul Muslimin ini, sangat berbahaya karena mereka tidak mengakui NKRI, Pancasila dan UUD 45, mereka ingin mendirikan negara di atas negara," katanya.

2. Anggota Khilafatul Muslimin di Purwakarta berjumlah ratusan orang

Buka Ponpes di Purwakarta, Khilafatul Muslimin Miliki Ratusan AnggotaPendiri Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja. Foto: Youtube Khilafatul Muslimin.

Anwar yang merupakan Ketua Rijalul PW GP Ansor Jawa Barat itu memperkirakan jumlah anggota Khilafatul Muslimin di wilayah Kabupaten Purwakarta saat ini mencapai sekitar 500 orang. Ia meyakini jumlahnya akan terus bertambah jika aparat penegak hukum maupun pemerintah daerahnya tidak segera bertindak.

"Untuk mencegah hal ini terus berkembang, kami juga akan melakukan berbagi kegiatan seperti pelatihan bela negara dengan menghadirkan Forkopimda Kabupaten Purwakarta, Ormas NU Muhammadiyah dan Persis,” tutur Anwar mengajak semua pihak menentang kelompok tersebut.

3. Kepolisian ternyata sudah lama mengawasi kelompok tersebut

Buka Ponpes di Purwakarta, Khilafatul Muslimin Miliki Ratusan Anggotapexels.com/Rosemary Ketchum

Sebelum pimpinan nasional Khalifatul Muslimin ditangkap belum lama ini, pihak kepolisian di wilayah Purwakarta diketahui telah mengawasi mereka. “Kami mengapresiasi langkah-langkah pihak Kepolisian Purwakarta sudah lama melakukan penelusuran pada perkumpulan tersebut dan menginformasikannya kepada para pihak terkait," ujar Anwar.

Pemantauan oleh aparat keamanan itu rencananya akan diikuti program deradikalisasi oleh pihak MMSP. Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyyah, Liunggunung, Plered itu mengklaim langkah yang dilakukannya itu untuk menyelamatkan generasi muda bangsa Indonesia dari paham radikalisme.

Pihak MMSP bahkan telah menemui pihak Kepolisian Resor Purwakarta untuk membahas keberadaan Khilafatul Muslimin di daerahnya. “Kami sampaikan juga, kami akan menggelar Diklatsar dan pelatihan bela negara dikhususkan di titik utama Markas Khilafahtul Muslimin yang ada di Desa Parakanlima," katanya.

4. Pondok pesantren milik Khilafatul Muslimin masih beraktivitas

Buka Ponpes di Purwakarta, Khilafatul Muslimin Miliki Ratusan AnggotaIlustrasi santri (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Sementara itu, Kepala Desa Parakanlima, Jaya Permana yang dihubungi secara terpisah mengakui pondok pesantren milik Khilafatul Muslimin berfungsi sekaligus sebagai markas mereka. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sepak-terjang kelompok tersebut di lingkungan sekitar tempatnya.

"Masih ada aktivitas (di pondok pesantren), santri-santri di pondok pesantren itu kebanyakan berasal dari luar kota," kata Jaya menjelaskan. Lebih lanjut, ia tidak bisa menjawab apakah pondok pesantren tersebut mengajarkan radikalisme kepada para santrinya.

Baca Juga: Polda Jabar Masih Telusuri Kegiatan Organisasi Khilafatul Muslimin 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya