Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia

Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)
Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)
Intinya sih...
  • Indonesia menjadi pasar strategis bagi ekspansi Robinhood
    • 54,25% investor pasar modal berusia di bawah 30 tahun
    • Pasar yang tumbuh pesat untuk perdagangan
    • Akuisisi Buana Capital dorong sinergi lokal dan global
      • Pieter Tanuri dan PT Pedagang Aset Kripto tetap terlibat sebagai penasihat strategis
      • Peluang besar bagi penguatan ekosistem pasar modal nasional
      • Regulator tekankan kepatuhan dan perlindungan investor
        • OJK menilai pentingnya perlindungan investor dan kepatuhan regulasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times – Masuknya pemain global ke pasar keuangan Indonesia kembali menjadi sorotan. Kali ini, Robinhood Market, Inc., perusahaan layanan keuangan asal Amerika Serikat, bersiap menancapkan jejaknya di pasar modal domestik melalui langkah akuisisi strategis.

Robinhood sepakat mengakuisisi PT Buana Capital, perusahaan pialang Indonesia, serta PT Pedagang Aset Kripto, pedagang aset digital berlisensi. Kedua transaksi ini menjadi pintu masuk resmi Robinhood ke Indonesia sekaligus memperkuat ekspansinya di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia dikabarkan memang tengah menikmati momentum pertumbuhan yang kuat. Per akhir Oktober 2025, jumlah investor pasar modal telah menembus 19 juta orang, sementara investor kripto mencapai 17 juta pengguna aktif, menjadikannya salah satu pasar paling atraktif di kawasan.

Kinerja pasar juga mencerminkan optimisme tersebut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 21,5 persen secara year to date (YTD), didukung lonjakan 4,28 juta investor baru, mayoritas berasal dari kalangan muda yang semakin akrab dengan platform investasi berbasis teknologi.

1. Indonesia menjadi pasar strategis bagi ekspansi Robinhood

Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)
Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)

Pertumbuhan investor ritel yang pesat menjadi alasan utama ketertarikan Robinhood. Dari total investor pasar modal, sekitar 54,25 persen berusia di bawah 30 tahun, mencerminkan dominasi generasi muda yang mendorong adopsi layanan keuangan digital.

Patrick Chan, Kepala Asia Robinhood, menegaskan bahwa karakteristik pasar Indonesia sejalan dengan misi perusahaan dalam memperluas akses investasi.

“Indonesia merupakan pasar yang tumbuh pesat untuk perdagangan, menjadikannya tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood dalam mendemokratisasi keuangan bagi semua orang,” ujar Patrick Chan dalam acara Corporate Action Launch di Bursa Efek Indonesia, Senin (8/12/2025).

2. Akuisisi Buana Capital dorong sinergi lokal dan global

Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)
Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)

Dalam kesepakatan ini, Pieter Tanuri dari Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto akan tetap terlibat sebagai penasihat strategis setelah transaksi selesai. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan kesinambungan pemahaman pasar lokal.

Presiden Direktur Buana Capital Benny Hardiman Setiabrata menyebut akuisisi ini sebagai peluang besar bagi penguatan ekosistem pasar modal nasional.

“Melalui sinergi ini, kita dapat menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia akan semakin mudah mengakses investasi global, dengan cara yang lebih terjangkau dan efisien,” kata Benny.

Ia menambahkan, pengalaman Robinhood dalam mendorong partisipasi jutaan investor ritel di AS diyakini mampu mempercepat literasi serta inklusi keuangan di Indonesia, baik di pasar saham maupun aset kripto.

3. Regulator tekankan kepatuhan dan perlindungan investor

Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)
Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia (Dok. IDN Times)

Masuknya Robinhood juga mendapat perhatian serius dari regulator. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kehadiran pemain global berpotensi meningkatkan persaingan serta kualitas layanan, asalkan dijalankan dengan kepatuhan penuh.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK, Edi Broto, menegaskan pentingnya perlindungan investor dan kepatuhan regulasi.

“Jika Robinhood memutuskan untuk masuk ke pasar Indonesia, kami mengharapkan kepatuhan penuh terhadap protokol lisensi lokal dan standar kelayakan,” ujar Edi.

Dukungan juga datang dari pemerintah dan otoritas pasar. Direktur Jenderal Stabilitas & Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan Masyita Crystallin serta Direktur BEI Risa E Rustam menilai kolaborasi ini dapat mempercepat inovasi, literasi, dan inklusi keuangan di Indonesia, selama tetap berada dalam kerangka regulasi yang kuat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

EIGER dan KLH Tanam Pohon di Puncak, Perkuat Hulu Cegah Bencana

08 Des 2025, 16:26 WIBNews