Ara Grace: Dulu Penyanyi Disney Asia Sekarang CEO Muda Berbakat

- Ara Grace, dulu penyanyi Disney Asia, kini menjadi CEO muda di JJ Group Jakarta.
- Ara menciptakan kampanye kreatif dengan menggabungkan artistry dan strategy serta storytelling lintas budaya.
- Antara pekerjaan dan musik yang telah menjadi passion bagi Ara, ia memenangkan sejumlah brand pitch bergengsi sambil menyiapkan music project.
Bandung, IDN Times – Setelah lama absen dari layar kaca, Chilla Kiana, penyanyi Disney Asia, kini kembali dengan pribadi yang baru. Berbeda dari sebelum-sebelumnya, ia kini justru dikenal dengan panggilan Ara Grace.
Bagi Chilla, nama Ara Grace tidaklah asing. Nama tersebut merupakan panggilan masa kecilnya, yang ia nilai lebih elegan, bold, dan jauh dari kesan kekanak-kanakkan. Nama itu, lanjut Chilla, cocok untuk menandai babak baru dalam visi hidupnya yang terkini.
Sejak vakum dari dunia tarik suara ketika wabah COVID-19 merebak, apa kabar Ara Grace sekarang? Intip kehidupan terkininya di bawah, ya!
1. Ara kini mengemban tugas baru dengan menjadi seorang CEO

Sebenarnya, di balik layar, Ara tak pernah benar-benar berhenti dari dunia hiburan. Lewat siaran pers yang diterima IDN Times, Ara mengaku sempat menghindari industri hiburan karena tengah menikmati masa-masa jauh dari keramaian.
Selama masa vakum, Ara sebenarnya terus mengukir prestasi, menantang diri keluar dari comfort zone, membangun karier sebagai entrepreneur sekaligus mempertajam insting kreatif yang sudah menembus panggung internasional.
Dua bulan lalu, ia didapuk memimpin JJ Group Jakarta—sebuah group advertising terintegrasi dengan 300 lebih talenta lintas riset pasar, strategi merek, kreatif, konten imersif, media digital dan OOH, hingga AI-driven martech.
Tantangan di kursi CEO tak main-main. Di usia yang masih sangat muda, di bawah 30 tahun, dia harus bisa menjalankan bisnis ini untuk bersaing di skala global.
2. Cara Ara menciptakan kampanye kreatif

Berbekal semangat, tekad, kreativitas, dan kecerdasannya, Ara memikul semua target perusahaan. Ia seakan-akan ingin membuktikan bahwa kecerdasan dan kreativitas anak Indonesia tidak kalah dengan negara lainnya.
Sejak duduk di kursi CEO, Ara telah memenangkan kampanye end-to-end untuk sederet brand besar—dari FMCG, fintech, hingga teknologi/gadget. Formulanya tak lain dengan menggabungkan artistry dan strategy, storytelling lintas budaya, akurasi data, dan keberanian bereksperimen.
Dengan upaya tersebut, ia mengklaim mampu menembus pasar di Indonesia, sekali pun misalnya pasar gadget yang hiper-kompetitif.
“Gaya kerja yang cepat, kolaboratif, data-led: ide kreatif diuji real-time metrics, dieksekusi lintas kanal, lalu dioptimasi berkelanjutan. Hasilnya, awareness melonjak, engagement tumbuh, dan ROI konsisten melampaui KPI,” tutur Ara, Minggu (17/8/2025).
3. Antara pekerjaan dan musik yang telah menjadi passion bagi Ara

Saat ini Ara telah memenangkan sejumlah brand pitch bergengsi, membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk memimpin di level tertinggi. Ia dikenal mampu merancang kampanye yang bukan hanya terlihat indah, tetapi dirancang untuk menggerakkan pasar.
“Setiap brand punya potensi untuk menang—tantangannya adalah menemukan cerita, medium, dan momentum yang tepat,” ujarnya.
Ara telah jatuh cinta pada dunia bisnis, tapi katanya musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan. Maka itu ia memastikan bahwa akan kembali ke panggung musik di kemudian hari. “Music is my passion,” kata Ara. Saat ini, dia mengaku tengah menyiapkan unpredictable music project.
Kini Ara sedang berjuang untuk meraih dua mimpi untuk menaklukan dua panggung sekaligus: memimpin strategi bisnis di siang hari dan mencipta karya musik di malam hari.