Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Jangan Terburu-buru Mencoba Olahraga Trekking bagi Pemula

ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Xuân Thống Trần)
ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Xuân Thống Trần)

Siapa yang tidak suka melakukan aktivitas di alam? Kegiatan di alam memang menawarkan banyak manfaat, mulai dari menyegarkan pikiran, menyehatkan tubuh, hingga mempererat hubungan dengan alam sekitar. Salah satu aktivitas outdoor yang populer adalah trekking.

Namun, sebelum memutuskan untuk mencoba trekking, ada beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui. Bagi pemula, sebaiknya jangan terburu-buru untuk melakukan trekking tanpa persiapan yang matang dan pengawasan dari pihak yang berpengalaman.

Berikut adalah lima alasan untuk tidak terburu-buru melakukan kegiatan trekking. Pemula wajib tahu, nih!

1. Membutuhkan pengalaman yang matang

ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Nans 82)
ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Nans 82)

Kegiatan luar ruangan memang tengah menjadi tren di kalangan masyarakat. Salah satu aktivitas yang populer adalah trekking. Trekking menawarkan pengalaman yang unik, seperti menikmati keindahan alam yang masih asri dan tantangan menaklukkan medan yang sulit. Namun, di balik keseruannya, trekking juga menyimpan risiko yang tidak boleh dianggap sepele.

Trekking sering kali melibatkan perjalanan melalui jalur-jalur yang terjal, berbatu, dan terkadang berbahaya. Aktivitas ini membutuhkan fisik yang prima, keterampilan navigasi yang baik, serta pengetahuan tentang survival. Bagi pemula, melakukan trekking tanpa pengalaman dan pengawasan dari pihak yang profesional sangat tidak disarankan. Jangan coba-coba, ya.

2. Medan yang dihadapi sangat berisiko

ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Hassan Ouajbir)
ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Hassan Ouajbir)

Ketika membicarakan kegiatan luar ruangan, kita sering kali menjumpai dua istilah yang sering dianggap serupa, yaitu hiking dan trekking. Meskipun keduanya melibatkan aktivitas berjalan kaki di alam bebas, namun terdapat perbedaan yang cukup jelas, terutama dalam hal tingkat kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Hiking umumnya dianggap sebagai kegiatan yang lebih santai dan cocok untuk pemula. Jalur hiking biasanya sudah tertata dengan baik, memiliki penanda yang jelas, dan medan yang relatif landai.

Di sisi lain, trekking merupakan aktivitas yang lebih menantang dan membutuhkan persiapan yang matang. Jalur trekking sering kali melewati medan yang terjal, berbatu, dan sulit diakses, seperti tebing curam, sungai deras, atau hutan belantara. Karena tingkat kesulitannya yang tinggi, trekking membutuhkan fisik yang kuat, pengalaman, serta peralatan yang memadai.

3. Memiliki tingkat kesulitan yang tinggi

ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Juan Mendez)
ilustrasi melakukan aktivitas trekking (pexels.com/Juan Mendez)

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, jalur trekking sering kali melewati medan yang sangat terjal dan menantang. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat dengan mudah melakukan olahraga ini. Trekking membutuhkan keterampilan khusus, fisik yang kuat, dan pengalaman yang cukup. Bagi pemula, sebaiknya tidak terburu-buru untuk mencoba trekking tanpa persiapan yang matang.

Medan yang ekstrem dan penuh risiko inilah yang membuat trekking menjadi olahraga yang tidak bisa dianggap remeh. Jika kamu tertarik untuk mencoba trekking, pastikan kamu telah mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi fisik maupun mental. Selain itu, sangat disarankan untuk didampingi oleh pemandu yang berpengalaman atau bergabung dengan kelompok trekking yang sudah terlatih. Hal ini akan sangat membantu kamu dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang mungkin muncul selama perjalanan.

4. Memerlukan kekuatan fisik dan mental yang kuat

ilustrasi penjelajah alam (pexels.com/Tuong Chopper)
ilustrasi penjelajah alam (pexels.com/Tuong Chopper)

Trekking adalah salah satu aktivitas luar ruangan yang sangat menantang dan menguji kemampuan fisik serta mental seseorang. Kegiatan ini melibatkan perjalanan melalui medan yang terjal, berbatu, dan sering kali sulit diakses. Oleh karena itu, trekking bukanlah olahraga yang bisa dilakukan oleh sembarang orang. Persiapan yang matang, baik secara fisik maupun mental, sangatlah penting sebelum memutuskan untuk mencoba aktivitas ini.

Trekking menuntut kita untuk memiliki kekuatan fisik yang prima agar mampu menghadapi medan yang berat. Selain itu, mental yang kuat juga sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama perjalanan, seperti kelelahan, rasa takut, atau kondisi cuaca yang ekstrem. Bayangkan saja, kita harus siap menghadapi medan yang terjal, hutan yang lebat, dan cuaca yang tidak menentu. Semua ini membutuhkan keberanian, ketekunan, dan kemampuan untuk mengatasi stres.

5. Memerlukan peralatan yang lengkap dan memadai

ilustrasi seorang penjelajah alam (pexels.com /Baihaki Hine)
ilustrasi seorang penjelajah alam (pexels.com /Baihaki Hine)

Kegiatan di alam terbuka memang menawarkan pengalaman yang unik dan menyegarkan. Salah satu aktivitas yang populer di kalangan pecinta alam adalah trekking. Meskipun trekking terlihat menyenangkan, namun tidak semua orang bisa langsung mencobanya, terutama bagi pemula.

Trekking bukanlah sekadar berjalan-jalan di alam bebas. Aktivitas ini membutuhkan persiapan yang matang, termasuk persiapan peralatan yang lengkap dan memadai. Peralatan yang tepat akan sangat membantu kita dalam menghadapi berbagai kondisi yang tidak terduga selama perjalanan. Tanpa persiapan yang matang, kita bisa menghadapi risiko seperti tersesat, kehabisan perbekalan, mengalami cedera, atau bahkan menghadapi bahaya yang lebih serius.

Bagi pemula, sangat disarankan untuk tidak terburu-buru mencoba trekking tanpa persiapan yang matang. Sebaiknya, mulailah dengan kegiatan yang lebih mudah terlebih dahulu, seperti hiking di jalur yang sudah tertata dengan baik. Setelah merasa cukup siap, barulah dapat mencoba tantangan yang lebih tinggi seperti trekking.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us