Inilah 10 Kuliner Kaki Lima yang Paling Laris di Kota Sukabumi

Cendol antan Grandolan bukan sekedar es cendol biasa. Minuman yang satu ini merupakan hasil karya seorang Barista jebolan Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta bernama Zulham Efendi (32). Kuliner ini ia jajakan lewat gerai sederhana yang beroperasi di tepi Jalan Lettu Bakrie, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Biasanya minuman yang disajikan dingin ini menggunakan santan sebagai bahan campuran untuk memberikan rasa gurih. Namun pada cendol antan grandolan itu menggunakan susu UHT sebagai penggantinya. Gerai cendol ini menawarga berbagai varian rasa diantaranya original, cokelat, greentea, taro, redvelvet, frappucino, mangga, dan durian.

Salah satu kuliner yang cukup populer di Sukabumi adalah Sekoteng Singapur. Minuman hangat ini hanya bisa ditemukan pada malam hari di kawasan pertokoan di jalan utama Jendral Ahmad Yani, Kota Sukabumi. Sekoteng Singapur cukup berbeda karena menggunakan bahan panganan tambahan yang belum tentu ditemukan pada kuliner sejenisnya, yakni berupa roti kering berbentuk lonjong seukuran jari kelingking. Untuk satu mangkok sekoteng dihargai Rp12.000.

Dari sekian banyak jenis makanan yang dijajakan para pedagang di kawasan Dago, Lumpia basah merupakan salah satu jenis makanan yang banyak diminati para pecinta kuliner yang datang berkunjung ke Kota Sukabumi. Ada tiga pilihan rasa yang umumnya ditawarkan para pedagang, yakni lumpia basah daging ayam, jamur, sosis dan Bakso. Disajikan dengan menggunakan wadah yang terbuat dari daun pisang serta sumpit sebagai pengganti sendok. Jajanan jenis ini dibanderol harga sekitar Rp12.500 untuk setiap porsinya.

Kuliner yang satu ini juga menjadi buruan para pecinta makanan. Adalah Cilok pedas. Panganan tradisional yang terbuat dari aci tersebut memiliki kekuatan rasa pada bumbunya yang lebih didominasi terbuat dari cabai merah. Tidak sulit untuk menemukan kuliner ini di dalam kawasabn Dago. Salah satu tempat dagangan yang menawarkan cilok pedas ini adalah Gerai 68. Selain nikmat serta menantang karena tingkat kepedasannya, harga jajanan ini juga relatif sangat murah yakni Rp500 untuk satu butir cilok.

Jenis makanan ringan bernama Papeda ini tidak sulit untuk ditemui. Kuliner yang terbuat dari Sagu tersebut sudah banyak didagangkan hampir di setiap daerah. Begitu juga di Kota Sukabumi. Namun di daerah ini, papeda dibuat dengan memadukan bahan lain berupa telur puyuh. Di tempat asalnya Papua, cemilan tersebut disantap bersama ikan dengan bumbu kuning. Sementara di Sukabumi, papeda hanya diberi taburan cabai bubuk. Selain enak, harga satu tangkai papeda dijual Rp1.000.

Cemilan lainnya yang juga mewarnai bisnis kuliner di kawasan Dago, Kota Sukabumi adalah Stik udang. Hanya menggunakan bahan dasar tepung beras dan terigu, makanan sejenis cireng tersebut ternyata sangat disukai masyarakat, terutama kalangan anak sekolah. Seperti halnya Papeda, stik udang juga ditaburi campuran cabai bubuk.

Dari bentuknya kuliner ini seperti panganan sejenis sate. Di kawasan kuliner Dago, makanan ini dikenal dengan sebutan Sering Serbu atau serba seribu untuk setiap tusuknya. Meski harganya murah, namun makanan ini memiliki banyak pilihan rasa, mulai dari Sosis nuget, salmon, Ampiang, cireng pedas, otak-otak atau rasa siomay. Tak heran jika Sering Serbu masuk deretan kuliner terlaris saat ini.

Sebenarnya kuliner yang satu ini tak lain adalah tahu isi. Hanya saja kuliner ala Sukabumi tersebut memiliki ukuran yang sangat besar dari biasanya. Lapisan tepung yang membungkus seluruh badan tahu menambah besar ukurannya. Karena itulah makanan ini dinamai Tahu jumbo. Untuk menikmati jajanan itu, hendaknya harus berhati-hati. Sebab diantara sayuran yang berada di dalam tahu tersebut terdapat banyak ranjau berupa potongan cabe rawit. Tingkat kepedasannya pun berada pada level yang amat sangat.

Satu lagi kuliner dengan komposisi bahan dasar yang sangat sederhana, yakni perpaduan tepung aci dengan telur. Karena kedua bahan itu pula, jajanan tersebut dinamai Cilor atau aci telor. Meski tidak banyak variasi, namun cilor tetap menjadi bagian dari kuliner di Dago Sukabumi yang banyak peminatnya.

Martabak turut masuk dalam daftar kuliner populer yang ada di kawasan Dago. Hanya saja dari segi ukurannya sangat berbeda dari biasanya. Makanan yang terbuat dari tepung terigu itu memiliki ukuran yang sangat kecil. Bagi penyuka keju, sepertinya martabak mini ini sangat cocok menjadi pilihan saat berkunjung ke Sukabumi. Selain keju, masih banyak pilihan toping lainnya seperti kismis, pisang, coklat hingga kacang.