Tahun 2022 Permintaan Rumah di Bandung Turun, Tapi Harganya Naik Terus

Masyarakat pilih cari rumah di pinggir kota

Bandung, IDN Times - Harga properti termasuk rumah kecil terus melambung selama 2022. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) mencatat kenaikan harga jual properti residensial di wilayah Kota Bandung pada triwulan III 2022.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Bambang Pramono mengatakan, kenaikan harga properti terindikasi dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang tumbuh sebesar 1,89% (yoy) atau 0,69% (qtq) terakselerasi masing-masing dari 1,56% (yoy) dan 0,38% (qtq) pada triwulan sebelumnya.

"Berdasarkan tipe bangunan, kenaikan harga properti residensial terjadi pada seluruh tipe dengan kenaikan tertinggi pada rumah tipe kecil yaitu sebesar 3,40% (yoy) atau 1,71%(qtq)," kata Bambang melalui siaran pers, Jumat (30/12/2022).

1. Kenaikan harga terpengaruh BBM dan biaya upah

Tahun 2022 Permintaan Rumah di Bandung Turun, Tapi Harganya Naik TerusIlustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Pada triwulan IV 2022, hasil survei memprakirakan harga properti residensial di Kota Bandung akan meningkat terbatas untuk seluruh tipe. Menurut responden tekanan kenaikan harga jual properti residensial  terutama disebabkan oleh penyesuaian harga BBM (60,81%); kenaikan harga bahan bangunan (17,6%); dan kenaikan biaya upah pekerja (6,8%).

Di tengah perkembangan harga jual yang terus meningkat, volume penjualan properti residensial di Kota Bandung pada triwulan III 2022 mengalami penurunan. Hal ini terindikasi dari penjualan properti pada triwulan III 2022 yang secara triwulanan turun sebesar 13,55% (qtq).

"Berdasarkan tipe bangunan, penurunan penjualan properti terjadi pada rumah tipe kecil dan menengah masing-masing sebesar -27,84% (qtq) dan -8,18% (qtq)," ujar Bambang.

2. Penjualan rumah tipe besar masih naik

Tahun 2022 Permintaan Rumah di Bandung Turun, Tapi Harganya Naik Terus

Sementara unit penjualan rumah tipe besar terindikasi masih mengalami peningkatan. Namun demikian, jika dibandingkan secara tahunan, volume penjualan properti residensial masih tercatat tumbuh sebesar 30,28%(yoy), meningkat dari -4,89% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan penjualan properti secara tahunan terjadi pada rumah tipe besar dan menengah, sementara penjualan rumah tipe kecil tumbuh relatif stabil.

3. Fasilitas KPR masih jadi pilihan utama pembelian properti

Tahun 2022 Permintaan Rumah di Bandung Turun, Tapi Harganya Naik TerusIlustrasi pegawai Bank BTN (kiri) memberikan penjelasan kepada calon debitur (kanan) penggunaan fitur dan manfaat dari aplikasi BTN Properti Apps untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara daring di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber utama pembangunan properti residensial oleh pihak pengembang. Pada triwulan III 2022, sebesar 60,98% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 45,68%.          

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya