Unggul Pilkada Indramayu versi Quick Count, Lucky Buka Rekonsiliasi

Dalam kesempatan itu, Lucky menegaskan dirinya sama sekali tidak menggunakan money politic. Namun Lucky mengaku, selama kampanye kemarin ada biaya yang keluar.

"Saya nyalon, tidak menggunakan money politic. Ada cost politik yang kami keluarkan, untuk akomodasi, untuk operasional, tapi tidak membagi-bagikan uang, amplop. Ini bukti nyata, perolehan suaranya sangat banyak," ujar dia.

Ditegaskan Lucky, masyarakat Indramayu masih memiliki harapan besar terhadap daerahnya untuk masa depan. "Masih ada relung di hati masyarakat Indramayu. Mereka memiliki welas asih, kepedulian terhadap masyarakat, kepedulian kepada Indramayu masa depan," ujar dia.

"Jadi warga datang ke TPS, nyoblos tanpa diiming-imingi money politic. Tanpa uang cash, tanpa uang apapun, mereka datang ke TPS dan nyoblos," kata dia.

Pilkada Indramayu sendiri diikuti oleh tiga paslon. Paslon nomor urut satu Bambang Hermanto-Kasan, nomor dua Lucky Hakim-Syaefudin, dan paslon nomor urut tiga Nina Agustina-Tobroni.

Usai proses pencoblosan, Lucky membuka pintu rekonsiliasi untuk dua paslon lainnya. "Terima kasih juga untuk para paslon yang lain. Saya membuka ruang untuk rekonsiliasi. Kami sama-sama putra daerah Indramayu, kami sama-sama anak bangsa," ujar dia.

Ia menegaskan, persaingan selama Pilkada kemarin telah usai. Menurutnya, ia butuh persatuan untuk membangun Indramayu lima tahun ke depan. 

"Kami kemarin terkotak-kotak, terbelah-belah. Tapi saya membuka pintu untuk paslon yang lain, yuk kita sama-sama membangun Indramayu. Lupakan kontestasi Pilkada, sudah selesai. Melebur jadi satu, Indramayu menuju adil makmur sejahtera," ujarnya.

Lebih jauh Lucky berjanji akan melanjutkan program-program Bupati Nina, yang dianggap bagus. Namun, Lucky menegaskan, akan ada pembenahan dari program-program pemerintahan sebelumnya itu.

"Bagi program-program Bu Nina Agustina yang sudah baik, akan kami lanjutkan. Program-programnya sebenarnya baik, cuma mungkin aplikasi di lapangan masih kurang," kata dia.

Salah satu program yang akan dilanjutkan adalah dokter masuk ke rumah. "Itu akan kami benahi. Jadi bicara tentang dokter masuk rumah, yang dikatakan dodok, mangan, turu (duduk, makan, tidur) kami akan lakukan dokter masuk rumah beneran. Kami akan lihat jangkauannya dan kenyataan di masyarakat seperti apa. Dan program lainnya," jelas dia 

"Yang urgent, ada beberapa pembenahan birokrasi yang akan kami lakukan. Penataan ulang, karena kalau birokrasinya belum kita tata dengan birokrasi profesionalisme, akan susah mengatur ke bawah. Nanti ada tim transisi, supaya perpindahan kewenangan itu berjalan dengan elok dan baik," ujarnya.