Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

TPA Sarimukti Masih Dibatasi, Sampah Asia Africa Festival Capai 6 Ton

Gambar WhatsApp 2025-10-18 pukul 19.50.33_ee844a84.jpg
IDN Times/Humas Bandung
Intinya sih...
  • Volume sampah event melonjak drastis dalam waktu singkat
  • TPA Sarimukti masih batasi pembuangan sampah
  • Sampah plastik dan kemasan makanan jadi ancaman terbesar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Event besar seperti Asia Africa Festival (AAF) memang mampu menarik wisatawan dan menggerakkan ekonomi Kota Bandung. Namun, di balik euforia tersebut, muncul ancaman serius bagi lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mencatat total sampah yang dihasilan dari dua event besar akhir pekan di Kota Bandung mencapai sekitar 6,3 ton hanya dalam dua hari pelaksanaan di kawasan Braga dan Alun-Alun Bandung.

Yang makin mengkhawatirkan, volume sampah ini terjadi saat Bandung masih menghadapi pembatasan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti akibat keterbatasan kapasitas.

“Dalam dua hari, sampah dari dua titik festival mencapai 21 meter kubik atau sekitar 6 ton. Ini beban besar karena pembuangan ke TPA masih dibatasi,” tegas Kepala DLH Kota Bandung, Darto saat dihubungi Senin(20/10/2025).

1. Volume sampah event melonjak drastis dalam waktu singkat

163965537464-ini-strategi-disnaker-tekan-angka-pengangguran.jpeg
IDN Times/Humas Bandung

Darto menyebutkan, event besar di Kota Bandung dapat meningkatkan lonjakan volume sampah. Seperti yang tercatat, jumlah volume sampah di dua kawasan pelaksanaan Asia Afrika Festival mencapai 21 kubim meter atau 6,3 ton. Jumlah volume sampah ini didapatkan dari Jalan Braga Pendek (Asia Afrika Festival) mencapai 12 meter kubik atau sekitar 3,6 ton, Alun-alun Bandung 9 meter kubik atau 2,7 ton.

Dia menjelaskan, sebagian besar sampah merupakan anorganik seperti plastik dan kertas yang sulit terurai dan membutuhkan ruang besar di TPA.

“Kami harus meminta TPA Sarimukti dibuka khusus di hari Minggu untuk menangani sampah ini,” ujar Darto.

2. TPA Sarimukti masih batasi pembuangan sampah

TPS di Kota Bandung mulai dipenuhi sampah yang tidak bisa terangkut ke TPA Sarimukti. IDN Times/Debbie Sutrisno
TPS di Kota Bandung mulai dipenuhi sampah yang tidak bisa terangkut ke TPA Sarimukti. IDN Times/Debbie Sutrisno

Seperti diketahui, TPA Sarimukti masih menjadi lokasi utama pembuangan sampah untuk wilayah Bandung Raya. Hingga saat ini, TPA Sarimukti masih menerapkan pembatasan jam operasional dan pembuangan volume sampah karena keterbatasan kapasitas. Adanya pembatasan ini tentunya dapat memicu penumpukan sampah di TPS-TPS kota, khususnya jika berlangsung event besar seperti Asia Africa Festival dan Pasar Seni ITB.

“Kalau sampah event tidak tertangani dengan baik, TPS bisa overload dan berdampak ke lingkungan serta kesehatan masyarakat,” kata Darto.

3. Sampah plastik dan kemasan makanan jadi ancaman terbesar

Sampah Plastik Dapat Diolah Menjadi Barang Bernilai (pexels.com/malimaeder)
Sampah Plastik Dapat Diolah Menjadi Barang Bernilai (pexels.com/malimaeder)

Darto mencatat, dari hasil pengumpulan dan pengangkutan sampah dari sisa event Asia Africa Festival paling banyak berasal dari sampah plastik kemasan makanan, botol minum sekali pakai, kertas brosur dan dekorasi event. Jenis sampah ini masuk dalam kategori anorganik yang membutuhkan waktu lama untuk mengurainya jika tidak dilakukan pengolahan.

“Sekali event bisa menghasilkan lebih dari enam ton sampah. Bayangkan kalau event seperti ini berlangsung setiap minggu,” tegasnya.

DLH Bandung mengimbau penyelenggara event untuk menerapkan sistem reduce, reuse, recycle serta mewajibkan vendor makanan menggunakan kemasan ramah lingkungan. Darto juga menekankan pentingnya kesadaran pengunjung.

“Acara boleh meriah, tapi jangan sampai meninggalkan jejak ekologis yang merusak. Kita masih krisis TPA, jadi setiap orang harus terlibat mengurangi sampah,” ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Setahun Prabowo-Gibran, Cirebon Kian Terjepit Fiskal

20 Okt 2025, 13:08 WIBNews