Terlibat Geng Motor, Sembilan Pelajar di Cimahi Ditangkap Polisi

Cimahi, IDN Times - Aksi teror kelompok geng motor di Kota Cimahi kian meresahkan. Mereka sering kali berkendara malam dan membawa senjata tajam hingga melukai orang secara acak.
Terbaru, geng motor tersebut menyasar anak muda di Jalan Pojok, Kota Cimahi pada Sabtu (28/6/2025) dini hari. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka bacokan di kepala dan punggung. Setelah melakukan penelusuran, polisi berhasil mengamankan belasan anggota geng motor tersebut
"Kita mengungkap kejadian pengeroyokan yang terjadi pada 28 (Juni) dini hari di Jalan Pojok, belakang Cimol. Pelaku melukai korban inisial Z, melukai 4 luka bacokan, mengenai kepala hingga punggung menembus paru-paru," kata Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurallah Adi Putra, Senin (7/7/2025).
1. Diringkus di daerah berbeda

Niko mengungkapkan, ada 13 anggota geng motor yang diamankan oleh polisi. Dimana, sembilan orang diantaranya berstatus pelajar. Mereka ada yang diamankan di Cimahi, Bandung, bahkan ada yang lari sampai ke Garut.
"Tersangka, dalam kurun 2x24 berhasil mengamankan seluruhnya, atau sejumlah 13 pelaku diamankan di Cimahi, Bandung, dan Garut," ungkapnya.
Dari pemeriksaan polisi, para geng motor ini melakukan teror di Kota Cimahi demi eksistensi. Dengan bebekal senjata tajam, komplotan geng motor tersebut menyusuri sejumlah jalan dan melakukan penganiayaan secara acak.
"Korban random, langsung dilukai. Senjata diacungkan untuk menunjukkan identitas mereka, bahwa mereka berani. Kalau korban tidak segera pergi akan langsung dilukai," paparnya.
2. Pengeroyokan korban dilakukan dengan terencana

Salah satu tersangka, Marcel Safareili Martin alias M, mengaku aksi pengeroyokan di Jalan Pojok Kota Cimahi telah didahului dengan sebuah rencana. Korban yang menjadi sasaran pun telah ditarget dengan motif balas dendam. Marcel mengaku, korban adalah anggota geng motor yang sebelumnya telah melakukan penganiayaan terhadap komplotannya.
"Ada masalah pak. Dendam baru, (kami) diserang duluan, di Cihanjuang," kata Marcel saat menjawab pertanyaan Kapolres Cimahi.
3. Harus ditindak tegas

Aksi geng motor yang kerap merasahkan juga terjadi beberapa kali di Kota Bandung. Kapolrestabes Badi Sartono sudah memastikan komitmennya yaitu tidak akan ada tempat bagi geng motor dan para pelaku kriminal di Kota Bandung. Budi akan menindak tegas siapapun yang mengganggu keamanan dan ketertiban Kota Bandung.
"Jangan sampai kota yang indah ini diganggu oleh geng motor dan pelaku kriminal. Kita akan kerahkan semua personel yang ada untuk menjaga Kota Bandung. Insy Allah tidak akan ada begal dan gang motor di Kota Bandung," kata dia beberapa waktu lalu.
Budi juga mengajak Forkominda dan tokoh masyarakat untuk bersama sama menjaga komitmen ini dengan pendekatan persuasif kepada anak muda.
"Kadang-kadang anggota geng motor, pelaku tawuran usianya di bawah umur. Untuk itu, kita bersama-sama untuk menyelesaikan masalah ini. Menyadarkan mereka sebelum melakukan tidak kejahatan," ungkapnya.