Terjadi Lagi! 83 Warga KBB Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Kotak

Bandung Barat, IDN Times - Kasus dugaan keracunan kembali menimpa warga Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Kali ini sebanyak 83 warga Kampung Tipar Silih Asih, RW 17, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang mengalami gejala keracunan berupa pusing, muntah-muntah, diare, serta demam.
Dari informasi yang dihimpun puluhan warga merasakan gejala tersebut pada Senin (24/6/2024). Peristiwa itu terus terjadi hingga Rabu (26/6/2024) malam usai warga mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan di acara syukuran khitanan pada Minggu (23/6/2024). Isinya beragam mulai dari nasi, ayam goreng, telor balado, capcay, perkedel jagung, kerupuk udang dan sambal.
"Jadi kalau hajatnya (khitanan) itu Minggu sore, pengajian gitu. Terus dikasih nasi kotak dan dikonsumsi di rumah. Gejalanya itu baru dirasakan warga mulai Senin, sampai hari ini masih bertambah. Total ada 83 orang (yang mengalami keracunan)," kata Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan, Kamis (27/6/2024).
1. Warga tak langsung melapor
Menurutnya setelah ada keluhan keracunan warga tak langsung melapor, karena mereka mengira gejala yang dirasakan hanya sekadar masuk angin tanpa ada dugaan keracunan dari makanan nasi kotak. Namun setelah beberapa hari berselang keluhan serupa semakin banyak, dan semuanya merupakan warga yang sempat menghadri acara syukuran tersebut.
"Makanya pak RT dan pak RW gak lapor, karena memang yang bergejala enggak sekaligus kemudian dianggapnya hanya sakit perut dan masuk angin. Tapi kemudian hari Selasa dan Rabu makin banyak, baru dicek dan dapat laporan tadi pagi ke pak kades (Laksanamekar)," ujarnya.
Awalnya masing-masing warga melakukan pengobatan secara mandiri usai mengalami gejala keracunan. Namun setelah laporan semakin banyak, barulah pengurus RT, RW, serta desa setempat memberikan obat untuk gejala keracunan.
"Jadi warga itu rata-rata langsung mengonsumsi obat, dan sebagian ada yang membaik. Setelah diketahui itu gejala keracunan, baru diberikan obat khusus untuk keracunan," ujar Agus.