Suhu 50 Derajat, Arab Saudi Larang Jemaah Keluar Tenda di Muzdalifah

- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta jemaah haji tidak keluar tenda saat suhu udara mencapai 50 derajat lebih di Muzdalifah.
- Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Hasan Munakiroh mengatakan suhu udara di Kota Makkah akan mencapai 50 derajat celcius lebih.
- Jemaah haji Indonesia diminta untuk menjaga kesehatan, menggunakan masker, payung, dan makan sehat secara teratur pada puncak haji.
Makkah, IDN Times - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta seluruh jemaah haji tidak keluar tenda mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WAS saat berada di Muzdalifah pada puncak haji mendatang. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat cuaca panas yang diprediksi mencapai 50 derajat.
Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Hasan Munakiroh mengatakan, pada puncak musim haji, suhu udara di Kota Makkah diprediksi akan mencapai 50 derajat celcius lebih.
"Jamaah haji jangan melanggar ketentuan di dalam tenda. Dilarang juga bagi jemaah haji berkeliaran di luar tenda, ini bentuk pelanggaran," kata Hasan saat menyampaikan Rapat Koordinasi bersama Direktur Jenderal PHU dan jajaran PPIH Arab Saudi secara daring, Selasa (27/5/2025).
1. Pergerakan jemaah haji akan diatur syarikah dan sesuai jadwal

Dia menyebutkan, pada proses Armuzna nanti, pergerakan jemaah haji juga akan diatur berdasarkan syarikah sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi jemaah Indonesia.
"Jemaah haji Indonesia merupakan yang terbesar. Hampir seperempat Muzdalifah diisi jemaah asal Indonesia. Karena itu, jemaah haji Indonesia harus menjadi contoh jemaah.lainnya. Selamat menjalankan ibadah haji, semoga menjadi haji mabrur," ujar dia.
2. Pemerintah Arab Saudi buka hotline layanan di 1966

Hasan juga menyebutkan, bagi jemaah haji Indonesia yang membutuhkan layanan atau aduan selama berada di tenda bisa segera menghubungi di line 1966.
Menurutnya, layanan ini bisa dimanfaatkan jemaah selama berada di tenda Muzdalifah-Mina. "Ada nomor aduan yang bisa disampaikan jemaah di nomor 1966. Ini harus diketahui jemaah. Kalau ada aduan atau komplain baik listrik, akomodasi, konsumsi, kesehatan atau lainnya bisa disampaikan di 1966," kata dia.
Dia juga berharap, seluruh petugas haji dari Indonesia harus berada di tenda dan mengetahui nomor aduan ini. Selain itu, tenaga kesehatan haji juga dilarang melakukan tindakan medis di tenda. Tindakan kesehatan harus dilakukan di rumah sakit yang sudah disediakan Pemerintah Arab Saudi.
"Bagi tindakan kesehatan, tenaga medis dilarang melakukan tindakan di tenda medis karena jemaah sakit harus dibawa ke rumah sakit," ungkap dia.
3. Jemaah dilarang jalan kaki dari Arofah ke Muzdalifah dan Mina

Jemaah calon haji Indonesia diminta untuk menjaga kesehatan jelang puncak haji (Armuzna). Jemaah juga diminta selalu menggunakan masker, payung, dan makan sehat secara teratur. Sebab, pada puncak haji diperkirakan suhu udara saat Armuzna nanti mencapai 50 derajat lebih.
"Jemaah harus mematuhi proses keberangkatan dari arofah menuju Muzdalifah. Jemaah dilarang jalan kaki dari arofah ke Muzdalifah dan Mina. Semua jemaah akan menggunakan bus," ujar Hasan.
Nantinya, jemaah akan bergerak berdasarkan rombongan syarikah yang sudah dipetakan oleh petugas. Begitu juga dalam proses lempar jumrah.
"Jumroh dilakukan dengan rombongan, berkoordinasi dengan syarikah harus sesuai jam dan jadwal," tandas.