Stadion GBLA Tak Terawat, Pemkot Bandung Bantah Unggahan Warganet

15 Jul 2019, 17:35 WIB

Twitter.com/dedihermayadi

Bandung, IDN Times - Belakangan ini ramai di media sosial unggahan foto terkait kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang sangat tidak terawat. Rumput ilalang yang tinggi, sampah berserakan, sampai penampakan kondisi toilet yang tak terawat, bikin masyarakat Bandung mengernyitkan kepala.

Hal ini disampaikan melalui @dedihermayadi melalui akun twitter pribadinya yang mengunggah beberapa foto kondisi stadion tersebut. Foto yang diunggah itu pun mendapatkan banyak tanggapan dari warganet. Misalnya @hasan182yang memberi cuitan: dipake ulah, dirawat henteu, robohkeun we sakalian :( (Dipakai juga tidak, dirawat juga tidak, robohkan saja sekalian). Ada pula @ramdanysullivan yang menulis : Ngabangun gampang, ngarawat na sih nu hese, panyakit negara ti baheula (Membangun gampang, merawatnya yang susah. Penyakit negara sejak dulu).

Lantas bagaimana tanggapan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkot Bandung?

Ditemui di kantornya, Kepala Dispora Kota Bandung, Eddy Marwoto, membantah jika ada fasilitas di GBLA yang hilang atau dicuri. Sebab di sana ada aparat keamanan termasuk pengelola yang berjaga agar tidak ada pencurian fasilitas tertentu.

"Jadi apa yang diberitakan enggak benar. Kami ada pemeliharaan walaupun (dana) tidak besar. Dan itu bohong kalau ada informasi (fasilitas hilang)," paparnya, Senin (15/7).

1. Pemkot terus lakukan diskusi mencari jalan terbaik untuk GBLA

IDN Times/Debbie Sutrisno

Eddy mengatakan, saat ini Pemkot Bandung sudah melakukan komunikasi lintas sektoral terkait kondisi dan rencana untuk menghidupkan kembali Stadion GBLA. Pihaknya juga sudah melakukan rapat beberapa kali di mana kemungkinan terbesar fasilitas ini akan dikelola pihak ketiga. Sebab dana pemeliharaan tidak sedikit dan Pemkot Bandung tidak memiliki anggaran untuk perbaikan tersebut.

"Kami masih bahas, menilai klausul apa yang bisa didapat dari segi ekonomi. Jadi pemkot tidak dirugikan. Ini proses menuju ke sana," ujarnya.

Menurut Eddy, Pemkot Bandung pun enggan membiarkan aset ini terbengkalai dan tidak digunakan. Padahal Stadion GBLA sempat dijadikan salah satu stadion terbaik. Sorotan negatif dari masyarakat pun wajar karena mereka jelas berharap tempat ini bisa dipakai kembali khususnya untuk menggelar pertandingan sepakbola.

2. Pencarian pihak ketiga diupayakan rampung tahun ini

Twitter.com/dedihermayadi

Dalam waktu dekat, Pemkot Bandung pun akan melakukan pertemuan kembali untuk memastikan pihak ketiga mana saja yang mungkin diajak bekerjasama. Sebab pemkot berharap pihak ketiga terpilih mampu memugar kondisi GBLA dengan standar FIFA, selain ini selain memperbaiki fasilitas yang ada sekarang.

"Targetnya tahun ini selesai ada kejelasan, dan tahun depan sudah bisa mulai digunakan untuk kompetisi liga indonesia," ujar Eddy.

Dia pun menyebut kerja sama dengan pihak ketiga sudah biasa dilakukan oleh pemerintah daerah lain dalam memajukan persepakbolaan. Salah satunya adalah Bali United yang menggunakan Stadion I Wayan Dipta.

3. Butuh waktu agar tidak terbelit proses hukum

pixabay

Meski terbilang lama dalam menuntaskan persoalan ini, Eddy menyebut perbaikan GBLA agar kembali seperti semula memang tidak bisa cepat. Terdapat hal-hal yang harus dilakukan secara administratif sehingga langkah Pemkot Bandung tidak terganjal persoalan aturan hukum.

"Paling tidak harus tertib administrasi. Semoga dalam waktu dekat bisa terwujud," pungkasnya.