Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

SPMB Tahap I SMA/SMK di Jabar Dimulai Besok, Berikut Kuota Masing-masing Jalur

SPMB (instagram.com/jakdisdiktv)
SPMB (instagram.com/jakdisdiktv)
Intinya sih...
  • SPMB Tahap I SMA/SMK di Jabar dimulai 10-16 Juni 2025
  • Jalur seleksi mencakup domisili, afirmasi, dan mutasi orang tua
  • Pakta integritas untuk proses seleksi yang adil dan sanksi tegas bagi pelaku kecurangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat tahun 2025 tahap pertama akan dimulai pada 10-16 Juni 2025. Para calon peserta didik baru nantinya bisa mengikuti rangkaian tiga jalur seleksi yang sudah disediakan di masing-masing sekolah negeri yang ada di 27 kabupaten dan kota.

Adapun pada tahap satu ini, tiga jalur yang disediakan yaitu domisili, afirmasi, dan mutasi orangtua. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Purwanto saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).

"Rencana besok, tahap I itu kan berarti (jalur) domisili, afirmasi, sama perpindahan tugas (mutasi)," katanya.

1. Kuota jalur domisili sebesar 35 persen

ilustrasi jadwal SPMB SMA (unsplash.com/Ed Us)
ilustrasi jadwal SPMB SMA (unsplash.com/Ed Us)

Bagi jenjang SMA dan SMK, jalur seleksi tahap pertama mencakup jalur domisili dengan kuota yang disediakan yaitu 35 persen, pada jalur afirmasi 30 persen, dan mutasi atau perpindahan tugas orangtua lima persen.

Sementara untuk SLB, tidak diberlakukan pembagian jalur karena seleksi dilakukan berdasarkan kesesuaian jenis kebutuhan khusus.

"35 persen untuk domisili dan 30 persen untuk afirmasi, kemudian lima persen untuk mutasi perpindahan tugas. Tahap dua prestasi itu 30 persen lagi," ujarnya.

2. Seluruh peserta dan penyelenggara diminta tidak berbuat curang

ilustrasi siswa SMA (unsplash.com/Ed Us)
ilustrasi siswa SMA (unsplash.com/Ed Us)

Di sisi lain, Purwanto menegaskan, seluruh unsur pelaksana di lapangan telah mengesahkan pakta integritas guna memastikan proses seleksi berjalan adil, transparan, dan bebas dari praktik diskriminatif.

"Untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan, sudah diwanti-wanti kepada satuan pendidikan memegang integritas. Semua dinas pendidikan memegang pakta integritas," tegasnya.

"Masyarakat juga pegang integritas untuk menjunjung tinggi rasa keadilan, tidak diskriminatif, dan ini harus menjadi perhatian semua pihak," kata Purwanto.

3. Bagi yang curang akan dianulir

ilustrasi siswa SMA (pexels.com/Chu Chup Hinh)
ilustrasi siswa SMA (pexels.com/Chu Chup Hinh)

Kemudian, siswa-siswi yang kedapatan melakukan kecurangan nantinya akan dianulir secara langsung, dan kepala sekolah pun akan diberikan sanksi tegas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Sehingga, Purwanto meminta masyarakat tidak mencoba berbuat curang.

Pihak sekolah juga diminta tidak menerima pungutan atau apapun agar peserta didik masuk ke sekolah tertentu dengan iming-iming uang dan sebagainya.

"Maka jangan coba-coba bermain kepada masyarakat kemudian ke sekolah karena di sistem akan kelihatan. Ada sanksi pak gubernur sudah tegas di mana dalam peraturannya, kepala sekolah yang main-main akan diberikan tindakan tegas," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us