SPMB Tahap I Jabar Diwarnai Kecurangan, Disdik Klaim Anulir Calon Siswa

Intinya sih...
SPMB Tahap I di Jawa Barat diwarnai kecurangan
Disdik Provinsi Jawa Barat telah menganulir beberapa siswa dari sekolah tujuan
SPMB tahap II akan digelar pada 24 Juni hingga 1 Juli 2025 dengan fokus jalur prestasi dan tes menggunakan Computer Assisted Test (CAT)
Bandung, IDN Times - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap I untuk SMA dan SMK di Jawa Barat diwarnai kecurangan. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengklaim telah menganulir beberapa siswa dari sekolah tujuan.
Adapun gelaran SPMB tahap I di Jawa Barat digelar dari 10-16 Juni 2025. Dari tiga jalur seleksi, domisili, mutasi, jalur afirmasi, Disdik Provinsi Jawa Barat menyatakan, ada kecurangan yang dilakukan oleh calon murid.
"Mayoritas itu domisili. Itu ada di Bandung ada (pelanggaran), kemudian di Garut juga ada. Tapi ini beberapa sudah kami anulir sebelum pengumuman kemarin," ujar Kepala Disdik Provinsi Jabar, Purwanto di Gedung DPRD Jabar, Senin (23/6/2025).
2. Belum diketahui total calon siswa dianulir
Meski begitu, Purwanto belum bisa membeberkan lebih rinci berapa total yang dianulir dan mereka berasal dari wilayah mana saja. Dia hanya memastikan, para calon siswa-siswi baru yang berbuat curang ini telah dianulir dari pendaftaran.
"Dianulir, sebelum pengumuman itu sudah dianulir. Yang ditemukan itu biasa itu ada titik koordinat yang tidak tepat. Kami sedang kaji hitungannya berapa ya. Lagi meminta informasi dari help base yang yang men-tracking itu," katanya.
2. Ada 210.912 calon siswa diterima tahap pertama
Dalam SPMB tahap I, Disdik Provinsi Jawa Barat telah mengumumkan bahwa dari 373.311 orang pendaftar, hanya 210.912 siswa yang diterima untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB. Para pendaftar mayoritas memilih sekolah negeri sebanyak 370.115 orang.
Sementara ke sekolah swasta tercatat hanya 3.196 pendaftar, dan yang diterima 210.912 siswa. Rinciannya; 204.676 di sekolah negeri, 6.236 di sekolah swasta. Kemudian, untuk SPMB tahap II akan digelar pada 24 Juni hingga 1 Juli 2025.
Tahap ini, kata Purwanto, pendaftaran akan difokuskan melalui jalur prestasi, dengan alokasi 30 persen untuk SMA dan 35 persen untuk SMK, nantinya juga ada tes menggunakan Computer Assisted Test (CAT).
"Dan tes terstandar itu kan sistemnya pakai CAT ya. Langsung secara online di kelas, kami sudah siapkan perangkatnya, kami sedang uji coba sistemnya. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar," kata Purwanto.
3. Tahap kedua diklaim lebih ketat
SPMB tahap II ini lebih ketat lagi untuk calon siswa masuk ke sekolah tujuan khususnya SMA. Purwanto menjelaskan, calon peserta akan dihitung jumlah nilai rapor dan juga hasil tes tersebut.
"Dan ini nanti antara nilai nilai raport sama nilai tes terstandar ini akan kita gabungkan menjadi nilai akhir yang akan menentukan yang bersangkutan diterima atau tidak gitu. Dan ini hanya berlaku untuk anak SMA," kata dia.