Sepekan Kasus Pasar Rakyat Garut, Wabub dan Suaminya Sudah Diperiksa?

- Usut tuntas kasus makan gratis di Pendopo Garut
- Banyak saksi diperiksa, termasuk Wabup Putri Karlina
- Dorongan agar semua pihak kooperatif dalam penyelidikan
Bandung, IDN Times - Tragedi pembagian makan gratis yang diselenggarakan Wakil Bupati Garut, Putri Kalina bersama dengan suaminya, Maula Akbar Mulyadi, telah sepekan berlalu. Kegiatan yang diselenggarakan di Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025), menewaskan tiga orang dan puluhan orang sempat dirawat di RSUD Slamet.
Lalu seperti apa kelanjutan kasus ini di kepolisian?
Dari informasi yang dihimpun IDN Times, setidaknya sudah ada 11 orang yang diperiksa terlebih dulu oleh kepolisian Polres Garut. Setelahnya, kasus ini dialihkan ke Polda Jabar sehingga seluruh pemeriksaan saksi akan dilaksanakan di Bandung.
Kabid Humas Polda Jabar Hendra Rochmawan beberapa waktu lalu telah mengatakan, kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap Asisten administrasi umum Pemkab Garut, lima anggota Polisi, Kasat Pol PP, pihak penanggung jawab acara, orang tua korban, warga sekitar, dan sejumlah orang yang tidak disebutkan.
Wabup Bupati Putri Karlina pun dikabarkan akan segera diperiks sebagai saksi. Namun, Hendra belum mau menjabarkan terkait hal tersebut.
"Garut off dulu (tidak ada wawancara)," ujar Hendra, Jumat (25/7/2025).
1. Jangan tebang pilih dalam pemeriksaan

Dorongan agar kasus ini segera diusut hingga tuntas datang dari berbagai berbagai pihak. Salah satunya dari Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (Almagari).
Ketua harian Almagari, Juhendi Majid mengatakan semua yang terlibat harus diperiksa oleh aparat penegak hukum (APH). Ini agar kasus bisa diusut hingga tuntas.
"Semuanya. Jangan tertutup," kaa dia, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan, masyarakat, khusus warga Garut agar selalu menjaga kondusifitas ditengah upaya pengusutan pernikahan yang berujung maut. Juhendi bilang, kalimat provokatif kerap beredar di media sosial. Misalnya menggelar demo.
2. Saksi sebut terlalu banyak orang di pendopo

Keinginan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan suaminya Maula Akbar Mulyadi Putra untuk merayakan pernikahan mereka di area Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025), berujung tragis. Makan gratis yang disediakan untuk masyarakat sebagai bentuk syukur justru menimbulkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang pingsan.
Salah satu pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sana, Novi (35 tahun), menceritakan kengerian ketika ribuan orang coba masuk ke Pendopo Garut. Pintu yang ditutup sebagian membuat orang menumpuk di depan pagar, mereka kemudian terdorong, berjatuhan, dan terinjak-injak orang yang lain.
"Jadi siang itu ada ibu-ibu beres senam, orang jumatan juga, dan orang yang memang ingin datang. Membludak di sana tidak tertahan padahal gerbang yang dibuka hanya setengahnya," kata Novi kepada IDN Times, Sabtu (19/7/2025).
Ketika orang yang datang banyak, keamanan tidak bisa berkutik karena jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding. Dari pandangan Novi polisi dan Satpol PP yang berada di gerbang masuk pendopo tidak lebih dari 20 orang, sedangkan warga yang ingin masuk jumlahnya ribuan orang.
Alhasil ketika ada orang membutuhkan pertolongan karena terinjak-injaak sulit dibantu dengan terlalu banyak orang ingin masuk ke pendopo.
3. Warga tahu ada makan gratis dari medsos

Novi menuturkan, informasi mengenai kegiatan pasar rakyat ini memang sudah ada beberapa hari sebelumnya. Banyak teman Novi juga tahu kabar tersebut di media sosial.
Ini juga yang membuat area pendopo sudah ramai sejak pagi. Banyak kendaraan dari luar Garut sudah terparkir termasuk rombongan memakai bus. Ini memperlihatkan bahwa orang yang ingin datang ke acara tersebut sangat banyak dari luar kota.
"Dari media sosial Pak Gubernur juga sudah ada informasi ada lima ribu (paket makanan), otomatis warga Garut mau datang ke sana dan melihat acara," kata dia.