Ridwan Kamil Pastikan Perayaan Imlek 2573 di Jabar Berlangsung Aman!

01 Feb 2022, 16:55 WIB

Default Image IDN

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil memastikan perayaan Tahun Baru Imlek 2573 di wilayahnya berlangsung aman. Sejumlah imbauan penanganan COVID-19 telah disampaikan pada warga Tionghoa.

Menurutnya, perayaan Imlek tidak akan membuat padat wilayah perkotaan, hal itu dibuktikan dengan perayaan serupa di tahun sebelumnya yang berlangsung damai.

"Saya kira, kalau saya amati ya, Imlek itu gak padat-padat amat dari pengalaman, yang penting ke sana (vihara) pakai masker ya kalau bisa di-double, kemudian memantau kerumunan dengan tindakan yang terukur," ujar Emil melalui keterangan resminya, Selasa (1/2/2022).

1. Emil sudah minta vihara atur kapasitas

Default Image IDN

Imbauan penanganan COVID-19, kata Emil, sudah dilakukan sehari sebelum perayaan Imlek 2573. Ia bilang, warga Tionghoa di Jabar harus tetap menjalankan protokol kesehatan saat menjalani ibadah Imlek di vihara.

"Mungkin tidak semua datang di waktu bersamaan tapi diatur durasi waktu dan jam kedatangan, sehingga semua bisa melakukan ibadah tapi tidak bertumpuk dalam satu titik waktu yang berpotensi memperparah situasi pandemi," katanya.

2. Kepolisian diminta turun ke lapangan pantau tempat wisata selama libur imlek

Default Image IDN

Selain itu, Emil meminta Kepolisian Daerah Jabar untuk memantau secara langsung pergerakan warga yang berkumpul di tempat wisata. Pengelola juga diminta menerapkan dengan tegas aplikasi pedulilindungi untuk memantau pergerakan massa.

"Titip kepada kepolisian untuk me-monitor, kalau ada tempat wisata yang melakukan pelanggaran melebihi kapasitas, berkerumun yang tidak terkendalikan di lapangan untuk segera diambil tindakan," kata dia.

3. Perayaan Imlek di Kota Bandung berlangsung kondusif

Default Image IDN

Ketertiban Perayaan Hari Imlek 2573 juga terlihat di Vihara Dharma Ramsi, Kota Bandung. Sejak pukul 08.00 WIB jemaah hilir-mudik masuk untuk beribadah. Mereka terlihat mengenakan pakaian rapi, dan memindai kode batang (scan barcode) pada aplikasi PeduliLindungi di vihara.

Salah satu jamaah vihara, Tiara menuturkan, dia sengaja datang langsung ke vihara untuk melaksanakan ibadah. Sebagai hari besar umat Konghucu, Imlek menjadi momentum dalam memanjatkan doa dan harapan yang mengalir sepanjang Tahun Macan Air.

"Enggak takut, sih (ibadah offline), karena taat protokol kesehatan juga, selalu pakai masker, dan bawa handsanitizer. Jumlah jamaah di dalam viharanya juga gak membludak," ujar Tiara, Selasa (1/2/2022).

4. Jumlah pengunjung dibatasi

instagram.com/priyadisw

Selain itu, kapasitas jamaah di dalam vihara juga dibatasi oleh pengelola. Dalam satu sesi, hanya 30 orang yang diizinkan ibadah di dalam, kemudian bergantian dengan jamaah lainnya.

Pengelola Vihara Dharma Ramsi, Asikin mengatakan, pembatasan pengunjung harus dilakukan agar tidak ada penumpukan. Petugas pun disiapkan untuk menghitung jumlah orang yang masuk dan keluar sehingga tidak melebihi batas kunjungan.

"Kita sekarang buka 3x24 jam untuk beribadah. Di dalam kapasitas hanya 30 orang. Kita juga ada pertunjukan barongsai tapi dibatasi hanya untuk undangan saja," kata Asikin.

Hal serupa dilakukan di Vihara Budhi, tidak semua orang bisa asal masuk ke vihara ini. Itu dilakukan agar tidak ada penumpukan yang bisa menimbulkan penyebaran virus COVID-19.

Sementara di kawasan Kelenteng, petugas menjaga ketat orang yang ingin beribadah di vihara. Di luar kelenteng masyarakat umum yang ingin berkunjung tidak bisa asal masuk.