Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ratusan Warga Bandung Naik Maung Pindad Bareng Deddy Corbuzier

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Ratusan masyarakat Kota Bandung menjajal langsung kendaraan Maung MV3 dalam kegiatan Kirab Ransus yang digelar oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di Gedung Sate, Sabtu (1/3/2025). Masyarakat diajak keliling kota menggunakan mobil buatan PT Pindad itu.

Berdasarkan data yang didapatkan IDN Times ada sebanyak seratus lebih unit mobil Maung MV3 yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan untuk dicoba langsung masyarakat. Dalam kirab ini beberapa jajaran dari kepolisian hingga TNI turut hadir, termasuk Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Corbuzier.

"Ini bukan sembarang kendaraan, ini kebanggaan negeri hasil karya anak bangsa dari PT Pindad. Indonesia semakin mandiri dalam produksi alutsista," ujar Deddy dalam sambutannya.

1. Deddy Corbuzier keliling Bandung naik Maung

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Deddy pun turut mengikuti kriab ini dengan keliling bersama dengan masyarakat lainnya mengendarai mobil Maung MV3. Dalam gelaran ini ada tiga rute yang dilalui. Rute pertama Jalan diponegoro-Jalan Dago bawah-Jalan Merdeka-Jalan Lembong-Jalan Asia Afrika-Jalan Sudirman-Jalan Gardu Jati-Jalan Pasir Kaliki-Jalan Pajajaran- finish Lanud Hussein.

Rute kedua, Jalan Pajajaran-Jalan Cicendo-Jalan Kebon Kawung-Jalan Pasirkaliki-Jalan Pajajaran-finish. Sedangkan rute ketiga Jalan Gunung Batu-Jalan Djunjunan-Jalan Mohtar Kusumaatmaja-Jalan Pasopati-Jalan Mohtar Kusumaatmaja-Jalan Djunjunan-Jalan Sukaraja 1-Jalan Kapten Nata-finish Lanud Hussein.

2. Kendaraan ini resmi jadi mobil dinas Kemenhan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, sebanyak 700 mobil Maung MV3 buatan PT Pindad resmi menjadi kendaraan dinas dari TNI dan Polri. Mobil ini secara resmi telah diserahkan dari Pindad ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Bandara Lanud Husein Sastranegara, Bandung,Sabtu (1/3/2025). 

"Hari ini pemerintah secara resmi menyerahkan produk nasional industri pertahanan yang dikelola oleh PT Pindad untuk digunakan oleh TNI dan Polri di dalam menjalankan tugas-tugas operasionalnya," ujar Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin.

Penyerahan mobil ini dilakukan secara bertahap, dari total pemesanan yang mencapai 4.000 unit ke perusahaan pelat merah ini. Adapun kapasitas dari mobil juga tetap dibeda-bedakan, baik untuk anggota dan pejabat di TNI/Polri. 

"Jumlanya cukup banyak, kurang lebih 4.000 unit tetapi kami atur secara bertahap karena produksi lain juga mempunyai kapasitas yang tertentu," katanya. 

Menurut Sjafrie, membeli mobil dinas hasil karya dalam negari, menunjukkan bahwa pemerintah mendukung kemajuan industri lokal. 

"Ini adalah pertanda bahwa industri nasional kita bangkit untuk mendukung kemampuan Indonesia di dalam menjaga stabilitas nasional," ucapnya.

"Jadi singkatnya bahwa pemerintah konsisten untuk memberikan dukungan operasional kepada para pengawal kedaulatan negara Satuan Republik Indonesia, TNI dan Polri," tuturnya. 

3. Mobil akan diproduksi lagi untuk kementerian

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Rencananya semua mobil ini akan diberikan kepada Panglima TNI, Polri, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara sampai ke tingkat desa Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.

"Ini adalah suatu kebanggaan nasional yang kami mulai bangkitkan agar kita tampil sebagai negara yang bermartabat dan kita ingin setara dengan negara-negara lain," katanya.

Sementara, Sigit P. Santosa, Direktur Utama PT Pindad mengatakan, kontrak pertama dari Kemenhan yaitu sebanyak 2.800 unit mobil Maung MV3, dan itu ditargetkan selesai di bulan September 2025.

"Insya Allah kita bisa pull up cepat, langsung kontrak kedua 1.300 kita selesaikan juga cepat. Sudah disiapkan mass production, untuk yang Maung versi Garudanya sudah kita siapkan. Dalam waktu dekat inilah kita tinggal menunggu koordinasi antara Kementerian," ujar Sigit.

Sigit memastikan, kuota produksi mobil ini rata-rata sekitar 15 unit per hari. Namun nantinya kapasitas produksi akan dipercepat sehingga bisa sampai 30-50 unit per hari. Sampai saat ini keinginan tersebut sulit terealisasi karena supply chain-nya belum seimbang. 

"Karena kami just in time. Jadi kami gak menyetok. Masyarakat nanti bisa nikmatin mobil ini juga karena setelah itu produksi untuk masyarakat. Kami juga lagi proses sertifikasi sipil di Kemenhub, doakan tidak ada masalah, karena kami tahap satu udah tidak ada masalah," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us