PLN Lakukan Pemadaman Sementara Imbas Banjir dan Longsor di Sukabumi

Bandung, IDN Times - Bencana alam yang terjadi di Sukabumi membuat sejumlah kawasan mengalami banjir dan longsor. PLN mengambil langkah dengan melakukan pemadaman sementara untuk memastikan keselamatan masyarakat dan jaringan listrik serta gerak cepat dalam penanganan gangguan kelistrikan.
Manajer PLN UP3 Sukabumi Yuniar Budi Satrio mengatakan, proses pemulihan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas pada wilayah yang sudah dinyatakan aman.
"Kami segera memobilisasi tim untuk memeriksa kondisi jaringan listrik dan memperbaiki jaringan kelistrikan akibat bencana alam yang terjadi. Keselamatan masyarakat tetap menjadi perhatian utama kami. PLN terus bersiap siaga mengamankan pasokan listrik dan memantau wilayah terdampak banjir dan tanah longsor," ujarnya, Rabu (4/12/2024).
1. Sebanyak 207 gardu sudah menyala

PLN UP3 Sukabumi mencatat, terdapat 1.258 gardu yang terdampak banjir di mana sampai dengan pukul 14.30 WIB sebanyak 207 gardu sudah menyala.
PLN UP3 Sukabumi juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk memastikan penanganan banjir dan tanah longsor berlangsung optimal.
Kerja sama ini bertujuan mempercepat proses normalisasi layanan listrik di wilayah terdampak.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Agung Murdifi memastikan petugas di lapangan sigap dan siaga memantau kondisi wilayah yang terdampak banjir.
Namun, demi mengutamakan keselamatan masyarakat pada beberapa daerah belum dapat dialiri listrik karena banjir masih tinggi.
"PLN akan segera memulihkan aliran listrik ke pelanggan setelah memastikan semua jaringan distribusi aman untuk dapat dioperasikan kembali dan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mematuhi panduan keselamatan selama proses pemulihan berlangsung,” kata dia.
PLN berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
2. Pasokan listrik sangat dibutuhkan warga

Camat Kecamatan Cikembar, Anna Rudiananugraha menyebut saat wilayahnya mengalami tanah bergerak, banjir dan longsor, pihaknya langsung menghubungi PLN.
"Mereka langsung datang ke lokasi, mengecek kondisi listrik lalu mematikannya dari gardu. Katanya biar tidak ada korsleting. Semoga banjirnya segera surut dan kering, sehingga listrik bisa menyala lagi," kata Anna.
Sementara itu, PLT Kepala Pelaksana BPBD Prov. Jawa Barat Anne Hermadianne menyampaikan terima kasih atas gerak cepat PLN dalam menghadapi bencana di Sukabumi.
"PLN gerak cepat mengamankan terkait kelistrikan ketika kondisi banjir dan juga siap siaga menormalkan kembali pasokan listrik di lokasi-lokasi yang sudah surut. Karena tentunya pasokan listrik tersebut sangat diperlukan untuk para warga beraktivitas kembali,” ujar Anne.
3. Puluhan desa terdampak bencana

Sukabumi diguyur hujan deras selama dua hari terakhir. Cuaca itu menyebabkan bencana alam hidrometeorologi dan berdampak signifikan.
Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak 27 desa di 20 kecamatan di Sukabumi terdampak. Bencana itu mulai dari banjir, longsor, hingga pergerakan tanah.
"Memang di dua hari ini Kabupaten Sukabumi sampai 24 jam diguyur hujan merata di seluruh wilayahnya, sehingga dampak-dampaknya tentunya di bagian hilir yang menjadi muara," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena, Rabu (4/12/2024).
Deden mengatakan, titik terparah bencana alam terjadi di Sagaranten dan Pabuaran. Berdasarkan laporan yang ia terima, sebanyak 70 rumah teridentifikasi terendam banjir.
"Kemungkinan bisa bertambah karena memang tadi ada banyak laporan yang tentunya hari ini kondisi airnya masih tinggi sehingga belum data sepenuhnya bisa diambil oleh teman-teman kita di lapangan," ujarnya.