Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Pengurus E-Sport Jabar Dukung Siswa Kecanduan Game Dididik TNI

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Sebanyak 210 siswa masuk dalam kategori bermasalah dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat, tengah menjalani pendidikan karakter semimiliter di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, siswa bermasalah ini berasal dari terlibat geng motor, tawuran, minuman keras, hingga merokok. Namun yang paling mendominasi yaitu kecanduan game online, Mobile Legend.

Melalui pendidikan ini, Dedi mengklaim para siswa yang kecanduan game online akan diatur waktu istirahat atau tidurnya.

"Yang kecanduan game online, mereka tidur rata-rata jam 04.00 WIB, bangunnya jam 10.00 WIB, akhirnya tidak pada sekolah. Ini problema," kata Dedi Mulyadi, Senin (5/5/2025) malam.

1. Sebanyak 10 persen anak di Jabar kecanduan game online

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. (IDN Times/Amir Faisol)

Berdasarkan data yang dimilikinya, setidaknya ada 10 persen peserta didik di Jawa Barat sudah kecanduan game online. Dengan begitu, ia menilai siswa tersebut harus dilakukan pembinaan karakter. 

"Sebanyak 10 persen anak-anak Jawa Barat itu sudah kecanduan game online," ucapnya.

Kecanduan game online juga bisa berdampak pada perilaku kriminal. Dia mencontohkan, kasus yang terjadi di Purwakarta beberapa waktu lalu, di mana ada siswa yang menusuk kakeknya karena tidak dipinjami motor untuk keluar malam bermain game online

"Itu kan dilarang jam 11.00 malam menggunakan motor kakeknya, keluar malam untuk main game online. Kan ini kan problema-problema ini kan masif nih, karena ini masif harus ada penyelesaian," kata dia.

2. Siswa kecanduan game online harus dibina

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Merespons hal tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) E-Sport Indonesia (ESI) Jabar, Kiki Nurjaman menyatakan, mereka mendukung kebijakan Dedi Mulyadi. Kecanduan game online ini dapat merusak manajemen waktu belajar dari sang siswa. 

"Mendukung program yang dilakukan Pak Dedi Mulyadi. Kalau main game online lalu berlebihan, ya mengganggu pendidikan dasarnya," kata Kiki saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025). 

3. Kebijakan ini tidak mengganggu penjaringan bibit atlet e-sport

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dalam pembinaan atlet e-sport pun ada pembagian waktu dan untuk proses latihan, di mana tidak dilakukan secara berlebihan. Kiki menjelaskan, para atlet hanya latihan dua sampai tiga jam, setelah itu dilanjutkan dengan jogging untuk memperkuat daya tahan tubuhnya.

"Itu ada aturannya kalau dalam olahraga e-sport. Bahkan, pemain bisa mendapat peringatan keras dari wasit kalau ngomong kasar saat pertandingan. Jadi enggak cuman main, doang. Ada attitude, ada jiwa sportivitas, dan sebagainya," katanya. 

Lebih lanjut, Kiki berpandangan, adanya surat edaran dari Dedi Mulyadi, tidak akan menurunkan antusias bibit atlet e-sport yang berasal dari kalangan pelajar di Jabar. Pembentukan karakter juga diterapkan sebelum ada perhelatan PON dan lainnya. 

"Setiap kali mau PON, selalu ada character building. Itu kan jiwa nasionalismenya ditanamkan. Enggak akan menurunkan," katanya. 

Share
Editorial Team