Pemprov Jabar Tawarkan Proyek 1.49 Milyar USD Lewat WJIR 2025

- Pemerintah Provinsi Jawa Barat tawarkan 16 proyek investasi prioritas senilai Rp 24,6 triliun atau sekitar 1.49 Milyar USD pada sektor agribisnis, infrastruktur perkotaan, energi, dan kawasan pengembangan.
- Antusiasme investor tercermin dari penandatanganan 27 Letter of Inten (LOI) sebagai komitmen awal untuk menjajaki peluang investasi di Jawa Barat.
- Acara The 3rd West Java Investment Roadshow 2025 dihadiri oleh perwakilan diplomatik dari beberapa negara dan lembaga internasional serta investor multinasional menunjukkan minat global terhadap Jawa Barat sebagai destinasi investasi unggulan di Indonesia.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) turut menyelenggarakan The 3rd West Java Investment Roadshow (WJIR) 2025 di Krakatau Ballroom, T-Tower Bank bjb, Jakarta Selatan.
WJIR tahun ini mengusung tema "Steps Forward for West Java's Future: Invest in Integrated Agribusiness, Urban Infrastructure and Mobility Solution". Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju The 7th West Java Investment Summit 2025 yang akan berlangsung pada November mendatang.
1. Banyak proyek investasi yang ditawarkan

Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik mengatakan jika roadshow ini menjadi forum strategis yang mempertemukan perwakilan pemerintah pusat dan daerah, perbankan, lembaga keuangan internasional, perwakilan diplomatik, serta investor nasional dan global untuk mengeksplorasi peluang investasi yang ditawarkan Jawa Barat.
Dedi mencatat, sebanyak 16 proyek investasi prioritas dengan total nilai investasi sebesar Rp 24,6 triliun atau sekitar 1.49 Milyar USD ditawarkan dengan nilai strategis pada sektor agribisnis, infrastruktur perkotaan, energi, dan kawasan pengembangan.
"Antusiasme investor tercermin dari penandatanganan sebanyak 27 Letter of Inten (LOI) sebagai bentuk komitmen awal untuk menjajaki peluang investasi di Jawa Barat," katanya, Rabu (24/9/2025).
2. Regulasi investasi jelas dan terjamin di Jabar

Dedi juga menegaskan jika The 3rd West Java Investment Roadshow 2025 bukan sekadar forum promosi, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat realisasi investasi.
"Kami ingin memastikan bahwa Jawa Barat tidak hanya kaya dengan potensi, tetapi juga siap dengan regulasi yang jelas, insentif yang menarik, dan dukungan penuh dari seluruh ekosistem," ujar Dedi.
3. Menghadirkan langsung para investor

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia dan Bank bjb memastikan bahwa para investor akan memperoleh akses mudah terhadap informasi, pendampingan, serta fasilitas pembiayaan. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya di Jawa Barat.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan diplomatik dari Uni Emirat Arab, Swedia, Korea, Australia, Jepang, Singapura, dan negara lainnya, serta lembaga internasional seperti Britsh Chamber of Commerce, JICA, AFD, dan Islamic Development Bank.
Selain itu, hadir pula perwakilan asosiasi bisnis seperti KADIN, HIPMI, serta jajaran BUMN dan perbankan nasional. Kehadiran investor multinasional seperti PT Heinz ABC Indonesia, PT Siemens Mobility Indonesia, China Energy Engineering, Enterprise Singapore, China State Construction, Singapore Business Federation menunjukkan tingginya minat global terhadap Jawa Barat sebagai destinasi investasi unggulan di Indonesia.
4. Optimistis investasi bangkit

Sebagai bagian dari rangkaian menuju The 7th West Java Investment Summit 2025, Roadshow ini diharapkan menjadi pijakan penting dalam memperkuat daya saing Jawa Barat. Dengan fokus pada agribisnis, infrastruktur perkotaan, dan solusi mobilitas, Jawa Barat meneguhkan diri sebagai provinsi dengan ekosistem investasi yang progresif, berkelanjutan, dan berorientasi global.
"Kami optimistis bahwa momentum Roadshow ini akan menjadi tonggak percepatan realisasi investasi di Jawa Barat. Pemerintah provinsi siap memastikan setiap komitmen yang telah terjalin dapat ditindaklanjuti dengan dukungan regulasi yang jelas, fasilitasi yang cepat, serta sinergi penuh lintas sektor," tutur Dedi Taufik.
Beberapa proyek yang ditawarkan antara lain PJU Kota Bandung senilai Rp1,175 triliun sebagai bagian dari program Bandung Caang Utama dengan pemasangan 48.470 lampu hemat energi.
Ada pula PJU Pangandaran senilai Rp68 miliar yang mendukung keamanan wisata; serta LRT Bojongsoang–Tegalluar senilai Rp16 triliun sebagai solusi transportasi massal modern di Bandung Raya.
Dari sektor agribisnis, muncul proyek SINTAS di Tasikmalaya (Rp12,14 miliar) yang mengembangkan industri gula aren, Pertanian Organik Terintegrasi di Sumedang (Rp139,8 miliar), hingga Pabrik Tepung Jagung “Jaguarmill” di Garut (Rp191,2 miliar) dan Pabrik Pakan Silase (Rp189 miliar).
Selain itu, terdapat proyek Zero Waste Mangosteen Factory di Purwakarta (Rp76,8 miliar), TOD Pondok Cina – Co-Working Space di Depok (Rp7,94 miliar), hingga pengembangan kawasan BIJB Kertajati yang meliputi Aerospace Park (Rp2,63 triliun), E-Commerce Hub (Rp1,35 triliun), dan Mixed Use Commercial Area (Rp1,54 triliun).
Proyek energi juga tak luput ditawarkan, di antaranya pembangunan pipa distribusi gas Indramayu–Bandung (Rp820 miliar), eksplorasi gas Subang (Rp246 miliar), akuisisi lima PLTM (Rp88 miliar), hingga pembangunan CNG Mother Station di Subang (Rp75 miliar).