Pemkot Bandung Gelar Job Fair 19-20 November, Ada 10 Ribu Loker

- Job Fair Bandung 19-20 November 2025
- 10 ribu lowongan dari 42 perusahaan
- Pengangguran di Bandung capai 50.470 orang lulusan SMA
Bandung, IDN Times - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung kembali membuka peluang besar bagi para pencari kerja melalui gelaran Job Fair 2025. Kegiatan tahunan ini menjadi ajang strategis bagi masyarakat untuk menemukan kesempatan berkarier baik di dalam maupun luar negeri dengan pilihan bidang yang beragam.
Dilansir dari akun Instagram resmi Disnaker Kota Bandung, @bdg.disnaker, kegiatan tersebut bakal digelar di Kiara Artha Park, Kota Bandung, dan berlangsung selama dua hari dari 19-20 November 2025, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
1. Hadirkan 10 ribu lowongan

Job fair tahun ini menghadirkan 42 perusahaan yang menyediakan total 10.253 lowongan kerja, terdiri dari 3.551 posisi dalam negeri dan 6.702 posisi luar negeri.
Perusahaan peserta siap merekrut pelamar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, Diploma, Sarjana (S1), hingga Magister (S2).
Seluruh rangkaian kegiatan terbuka untuk umum dan gratis, baik secara offline maupun online melalui pendaftaran menggunakan QR Code pada postingan Instagram @bdg.disnaker atau melalui tautan https://s.id/disnakerbdg.
2. Siapkan dokumen sedetail mungkin

Disnaker Kota Bandung berharap job fair ini dapat menjadi wadah efektif untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan, sehingga mempercepat proses penempatan kerja dan membantu menurunkan angka pengangguran di Bandung.
Bagi warga Bandung yang sedang mencari pekerjaan, inilah kesempatan tepat untuk menyiapkan dokumen dan mengikuti peluang berharga tersebut.
3. Pengangguran di Bandung capai 50.470 orang lulusan SMA

Dari data Disnakertrans Kota Bandung, sekitar 49 persen dari 7,4 persen tingkat pengangguran di Kota Bandung yang mencapai 103.000 atau sekitar 50.470 merupakan lulusan SMA dan SMK yang tidak melanjutkan sekolah.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama tingginya angka pengangguran di Kota Bandung adalah mismatch atau ketidaksesuaian antara kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan dunia industri.
“Tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualitasnya sering kali tidak sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia. Nah, ini yang harus kita jembatani. Tugas pemerintah adalah menjembatani hal itu,” ujar Farhan beberapa waktu lalu.
Farhan menjelaskan bahwa upaya mengatasi mismatch ini tidak bisa dilakukan secara parsial. Pemerintah daerah harus bekerja sama lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha dan industri, agar pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.


















