Pemerintah Relokasi Puluhan Keluarga di Purwakarta yang Terdampak Pergerakan Tanah

- 83 keluarga terdampak bencana pergerakan tanah di Purwakarta akan direlokasi
- Keputusan relokasi diputuskan oleh Menko PMK Pratikno dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto
- Rumah dan fasilitas umum akan direlokasi, tanpa pembangunan hunian sementara
- Tiap keluarga akan dapat bantuan untuk pemulihan pasca-bencana
- Masyarakat terdampak bencana akan mendapatkan layanan berdasarkan kebutuhan dasar
- Kemensos memberikan bantuan uang untuk pembangunan rumah, perlengkapan rumah, dan pemulihan infrastr
Bandung, IDN Times - Pemerintah memutuskan akan merelokasi hunian para korban bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Data terakhir, sebanyak 83 keluarga yang terdampak bencana pergerakan tanah
Keputusan merelokasi para korban diputuskan setelah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, serta para pemangku kepentingan atau stakeholder lain meninjau lokasi bencana pada Kamis (19/6/2025).
"Perlu dilakukan relokasi tempat tinggal karena menurut keadaan geologi tidak lagi aman ditempati. Tidak ada pembangunan hunian sementara, langsung nantinya menjadi hunian tetap. Selain relokasi rumah, kami juga relokasi fasilitas umum, terutama jalan," kata Pratikno dilansir ANTARA, Jumat (20/6/2025).
1. Mereka berada dalam radius 10 Ha lahan yang rusak

Kementerian Sosial (Kemensos) sebelumnya akan menyiapkan skema bantuan untuk pembangunan rumah itu. Sementara terkait lokasi hunian baru, Pratikno menyatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan menentukan zona aman yang akan menjadi lokasi relokasi, baik secara terpusat maupun mandiri.
Keputusan melakukan relokasi menurut Kepala PVMBG Hadi Wijaya sudah tepat lantaran luas area gerakan tanah telah berkembang signifikan. "Sementara sudah final, jadi dari dua hektare menjadi sepuluh hektare. Harus direlokasi sepenuhnya," katanya.
Usai melakukan peninjauan di lapangan, Pratikno menjelaskan mayoritas korban bencana kini mengungsi secara mandiri di rumah kerabat masing-masing. Meskipun demikian, seluruh kebutuhan dasar para pengungsi tetap dilayani melalui koordinasi BNPB, Kemensos, dan pemerintah daerah.
2. Tiap keluarga akan dapat bantuan

Sementara itu Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan masyarakat terdampak bencana tersebut telah mendapatkan layanan berdasarkan kebutuhan dasar. Terkait relokasi, dia menyatakan hal itu dapat dilakukan secara terpusat atau mandiri di lahan pribadi, dengan catatan titiknya telah dinyatakan aman oleh PVMBG.
"Kalau mereka menginginkan relokasi mandiri tunjukkan tanahnya, tanahnya aman dari Badan Geologi, maka kami segera akan bangun. Jadi, mudah-mudahan proses ini bisa lebih cepat," kata Suhartoyo.
Dukungan untuk melakukan relokasi juga datang dari Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono. Dia memastikan Kemensos akan terlibat aktif dalam tahap pemulihan pasca-bencana, terutama dalam pembangunan rumah warga terdampak.
"Rusak berat kita akan membantu sekitar Rp20 juta, rusak sedang Rp10 juta. Yang ringan sekitar Rp1 juta sampai Rp5 juta," kata Agus Jabo.
Tidak hanya itu, setelah terbangun, Kemensos juga membantu perlengkapan rumah dengan nominal Rp3 juta per hunian. Lalu, ada pula dukungan pemulihan infrastruktur dasar juga turut disampaikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti. Ia memastikan akan ada pembangunan jalan dan jembatan pengganti demi menjamin konektivitas warga.
3. Siapkan lahan sementara untuk warga menetap

Bupati menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan Pemprov Jawa Barat sudah sepakat untuk membangun pemukiman bagi warga terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul. Lahannya sudah disiapkan seluas sekitar 1,5 hektare.
"Jadi ada 83 keluarga terdampak bencana pergerakan tanah yang diberikan bantuan Rp10 juta. Kemudian untuk desa Rp20 juta, jadi totalnya jadi Rp850 juta yang disalurkan," katanya.
"Nanti warga terdampak bencana pergerakan tanah tidak boleh lagi kembali pulang ke rumahnya, karena pemerintah menyiapkan pemukiman baru untuk mereka," katanya menambahkan.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, hingga Selasa (17/6/2025) malam, bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani mengakibatkan 69 unit rumah rusak. Selain itu juga merusak rumah ibadah dan jalan raya.