Panitia Natal Nasional 2025 Sumbang Bantuan Pendidikan ke Sumatera

- Panitia Natal Nasional 2025 mempersiapkan perayaan Natal dengan kegiatan seperti seminar Keluarga dan Toleransi Beragama di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
- Panitia telah mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana di Sumatera dengan menyediakan ambulans, bantuan pendidikan, paket sembako, dan renovasi gereja.
- Konsep Natal sederhana namun penuh kepedulian diharapkan dapat memberi kesan baik dan memupuk kepedulian kepada sesama yang membutuhkan.
Bandung, IDN Times - Panitia Natal Nasional 2025 tengah mempersiapkan perayaan natal pada tahun ini. Berbagai kegiatan untuk menyambut Natal pun digelar termasuk seminar yang bertajuk Keluarga dan Toleransi Beragama di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Kota Bandung, Rabu (10/11/2025).
Momentum Natal pada tahun ini menjadi penting karena banyak umat yang turut terdampak bencana di Sumatera. Panitia Natal pun telah melakukan pengumpulan dana untuk disalurkan langsung kepada para korban yang terdampak.
1. Ada 35 ambulans

Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2025, Maruarar Sirait mengatakan, gelaran Natal tahun ini mengedepankan kesederhanaan namun tetap memprioritaskan kepedulian terhadap sesama.
Panitia turut melakukan donasi bersama berupa 35 ambulans, seribu bantuan pendidikan, sepuluh ribu paket sembako hingga renovasi seratus gereja. Diharapkan bantuan tersebut mampu meringankan beban para korban bencana.
"Bagaimana terlibat dan kami sudah memberikan bantuan sosial, sudah turun. Di Aceh, Tapanuli Tengah, Medan, Jawa Timur. Semoga apa yang kami lakukan, menerjemahkan Natal," ujar Maruarar.
2. Sebesar 80 persen dana digunakan untuk bantuan bencana Sumatera

Sementara Uskup Bandung Antonius Bunjamin menambahkan, ia mengapresiasi konsep Natal yang dikomandoi Maruarar Sirait sebagai Ketua Umum Natal Nasional. Natal dirangkai secara sederhana, namun mampu menstimulasi semangat bersama untuk membantu sesama manusia yang tengah menjadi korban bencana.
Harapannya, Natal 2025 ini dapat memberi kesan baik, tentang bagaimana memupuk kepedulian kepada sesama, yang kini tengah membutuhkan bantuan.
"Sebesar 80 persen digunakan untuk kegiatan sosial, terutama sekarang bencana alam, kesehatan, pendidikan. Jadi kami berterima kasih, ini terobosan yang luar biasa. Bahwa Natal yang akan dirayakan tanggal 25 itu buahnya itu sudah dirasakan sekarang," ucapnya.
3. Seminar diharapakan bisa berkontribusi nyata

Kemudian, Koordinator Seminar Natal, Binsar J. Pakpahan menyatakan bahwa setiap kota menyelenggarakan seminar sehari penuh dengan format pemaparan materi, dialog interaktif, serta penyusunan rekomendasi mengenai penguatan keluarga Indonesia.
"Seluruh seminar tersebut diharapkan dapat berkontribusi nyata bagi gereja, pemerintah, dan masyarakat luas dalam memperkuat fondasi keluarga Indonesia" ungkap Binsar.















