Momen Santri di Sukabumi Hias Domba Jelang Iduladha

- Tujuh sapi dihias santri tingkat SD-SMA
- Bagian dari syiar Islam
- Ada tradisi nyate, panjangnya hingga 100 meter
Kota Sukabumi, IDN Times - Ada yang menarik di salah satu pondok pesantren wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Para santri memeriahkan hari raya Iduladha dengan menghias domba yang akan dikurbankan.
Tradisi menghias domba itu dilakukan sebagai agenda tahunan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Domba kurban dihias menggunakan berbagai ornamen dan diajak berlenggak-lenggok layaknya model.
Bukan tanpa tujuan, ternyata lomba menghias domba itu sebagai bentuk kreativitas dan menanamkan minat santri untuk berkurban di kemudian hari. Selain itu, setiap tema yang dibawakan pun mengandung syiar, salah satunya mengisahkan Ibnu Batutah, seorang tokoh Islam legendaris.
1. Tujuh sapi dihias santri tingkat SD-SMA

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana mengatakan, perlombaan ini diikuti santri tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Domba yang dihias merupakan sebagian dari jumlah hewan kurban yang akan disembelih pada Iduladha besok.
"Tahun ini ada tujuh domba yang dihias. Memang ini sudah jadi tradisi dari tahun ke tahun. Kalau untuk total hewan kurban yang disembelih besok ada 16 domba, lima sapi dan satu kerbau," kata Fajar, Kamis (6/6/2025).
2. Bagian dari syiar Islam

Fajar menerangkan, perlombaan ini merupakan salah satu bentuk syiar Islam. Para santri dibiasakan untuk mengurus hewan kurban, mulai memandikan, memberi pakan hingga diajarkan untuk menyembelih hewan kurban sesuai syariat.
"Ini jadi bagian dari syiar dan cara kreatif menyampaikan pesan dakwah ke masyarakat. Ada drama kolosal juga yang dibawakan santri, jadi domba-domba itu bukan cuma dirias, tapi juga tampil di panggung kecil," jelasnya.
3. Ada tradisi nyate hingga 100 meter

Selain hiasan domba, Ponpes Dzikir Al-Fath akan menggelar acara sate terpanjang yang bisa dinikmati bersama warga, jemaah, dan lembaga mitra. Tradisi ini berlangsung meriah setiap tahun dengan melibatkan seluruh elemen pesantren.
"Aspek pendidikan tetap kami utamakan. Kami ingin santri tumbuh menjadi generasi yang paham makna kurban, juga semangat berbagi," kata dia.