Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kota Cirebon dan Kuningan Jadi Magnet Wisata Akhir Tahun di Rebana

Jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan di Kabupaten Kuningan
Jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan di Kabupaten Kuningan
Intinya sih...
  • Karakter destinasi saling mengunci
    • Kota Cirebon tumbuh sebagai pusat budaya, kuliner, dan belanja
    • Kuningan menawarkan magnet wisata alam dengan lanskap Gunung Ciremai, telaga, curug, dan resort keluarga
    • Konektivitas dan ujian kapasitas
      • Penguatan konektivitas dengan tol Trans Jawa dan layanan kereta jarak jauh
      • Ujian kapasitas di Kota Cirebon memerlukan atraksi skala menengah-besar, sementara Kuningan perlu investasi layanan dan akses Geopark Ciremai
      • Agenda akhir tahun dan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cirebon, IDN Times - Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan menegaskan posisi sebagai simpul utama pariwisata Metropolitan Rebana. Data perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) Januari–Oktober 2025 menunjukkan dua daerah ini berada di poros pertumbuhan kunjungan, sekaligus menggerakkan ekonomi timur Jawa Barat menjelang puncak liburan akhir tahun.

Distribusi perjalanan ke 12 daerah potensi wisata menyerap 54,77% total perjalanan Wisnus Jawa Barat, dengan Cirebon dan Kuningan mencatat kontribusi menonjol.

Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus menilai pola ini mencerminkan pergeseran orientasi wisata ke destinasi yang terkoneksi baik dan menawarkan pengalaman berbeda dalam satu lintasan perjalanan.

"Kota Cirebon membukukan 4,19 juta perjalanan Wisnus, sementara Kuningan mengantongi 3,11 juta perjalanan. Skala ini mengangkat dua wilayah sebagai jangkar wisata Rebana, terutama setelah percepatan infrastruktur di koridor Cirebon–Kuningan–Majalengka mulai terasa dampak ekonominya," kata Darwis, Senin (15/12/2025).

1. Karakter destinasi saling mengunci

Foto halaman depan Keraton Kasepuhan Cirebon. (dok.Disparbud Jawa Barat)
Foto halaman depan Keraton Kasepuhan Cirebon. (dok.Disparbud Jawa Barat)

Karakter wisata kedua daerah saling mengunci. Kota Cirebon tumbuh sebagai pusat budaya, kuliner, dan belanja yang berakar pada sejarah pesisir utara.

Pola kunjungan cenderung singkat namun padat, diisi tur heritage, ziarah, serta konsumsi kuliner khas. Efek rambatnya menjalar ke perdagangan batik, transportasi, hingga usaha mikro di sekitar keraton dan pusat kuliner.

Sebaliknya, Kuningan menawarkan magnet wisata alam. Lanskap Gunung Ciremai, telaga, curug, dan resort keluarga membentuk durasi tinggal lebih panjang. Wisatawan regional memilih pengalaman alam yang tenang dan personal, membuat belanja akomodasi dan jasa lokal lebih tersebar.

Kombinasi ini menciptakan portofolio wisata Rebana yang komplet: jasa dan perdagangan di kota, pengalaman alam di pegunungan.

2. Konektivitas dan ujian kapasitas

Objek Wisata Cibulan (google.com/maps/herman syah)
Objek Wisata Cibulan (google.com/maps/herman syah)

Penguatan konektivitas menjadi katalis. Tol Trans Jawa, layanan kereta jarak jauh, serta jalur penghubung Cirebon–Kuningan menurunkan biaya perjalanan dan memperluas jangkauan pasar.

Kota Cirebon berfungsi sebagai hub transportasi dan gerbang menuju Kuningan maupun destinasi Rebana lain. Momentum liburan akhir tahun mempertebal arus kunjungan lintas daerah, mempercepat perputaran uang di sektor pariwisata.

Namun, ujian kapasitas mengemuka. Kota Cirebon perlu atraksi skala menengah–besar agar wisatawan memperpanjang lama tinggal. Penataan koridor heritage, revitalisasi keraton, dan ruang publik tematik berpotensi meningkatkan kualitas pengalaman sekaligus nilai belanja.

Di Kuningan, kapasitas destinasi alam masih rentan kepadatan saat musim libur. Investasi layanan, akses, serta tata kelola Geopark Ciremai menjadi krusial agar pertumbuhan kunjungan tidak menekan kualitas lingkungan.

3. Agenda akhir tahun dan klaster regional

Pesta kembang api malam tahun baru di Balai  Kota Surabaya, Rabu (1/1/2025). (IDN Times/Khusnul Hasana)
Pesta kembang api malam tahun baru di Balai Kota Surabaya, Rabu (1/1/2025). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Momen liburan akhir tahun menjadi tes kebijakan. Lonjakan permintaan terhadap wisata alam, kuliner, dan budaya terpantau stabil dalam tiga tahun terakhir.

Tanpa penguatan kapasitas, peluang ekonomi berisiko tereduksi oleh kemacetan, antrean, dan degradasi lingkungan. Pendekatan konservasi pada wisata alam Kuningan serta kurasi atraksi kota di Cirebon menjadi penentu daya saing.

Ke depan, integrasi paket wisata lintas daerah perlu dipercepat. Kolaborasi Cirebon–Kuningan dengan Majalengka dan Indramayu berpeluang membentuk klaster wisata Rebana yang saling menguatkan.

Strategi ini relevan menghadapi puncak libur akhir tahun, menyeimbangkan arus kunjungan, memperpanjang lama tinggal, dan memperdalam dampak ekonomi lokal.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Farhan Warning ASN Bandung, Jangan Salahgunakan Jabatan

15 Des 2025, 11:34 WIBNews