Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tolak Omnibus Law massa buruh datangi gedung DPRD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)
Ilustrasi tolak Omnibus Law massa buruh datangi gedung DPRD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan penularan pegawai di perkantoran maupun industri mayoritas bukan berawal ketika mereka berada di tempat kerja. Aktivitas pegawai sepulang kerja yang kurang menerapkan protokol kesehatan membuat mereka tertular dan kemudian membawa virus ini ke kawasan bekerjanya.

Menurutnya, dari pantauan gugus tugas di masing-masing daerah, perkantoran maupun perindustrian sudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara optimal. Namun, ketika para pekerja berada di luar sulit dipastikan mereka memenuhi protokol tersebut.

"Makanya saya imbau pekerja kantoran waspadai kegiatan sepulang kantor. Ini paling rawang karena tidak teratasi," ujar Emil di Gedung Pakuan, Selasa (1/9/2020).

1. Tidak disipilin menerapkan protokol juga berdampak pada penyebaran di keluarga

IDN Times / Hilmansyah

Selain berdampak pada timbulnya klaster industri, ketidakdisiplinan para pegawai yang masuk kerja di kantor atau pabrik membuat timbulnya klaster keluarga. Pola dari tempat kerja ke pemukiman terus berputar dan tak terhenti ketika para pekerja atau siapapun tidak menerapkan protokol kesehatan di manapun mereka berada termasuk di ruang publik.

"Tapi klaster seperti ini sudah terpetakan dan kita akan telusuri dan lokalisir," ungkap Emil.

2. Sambut baik pembatasan sosial berskala mikro di Bogor dan Depok

(Mal Margo City Depok) wikipedia.org

Terkait dengan adanya pembatasan jam malam dan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) yang dilakukan Kota Bogor dan Depok, Emil mendukungnya. Dia menyebutkan, hal ini bagus untuk meminimalisir aktivitas masyarakat di malam hari khususnya karena selama ini angka kasus COVID-19 naik ketika aktivitas meningkat.

Dengan adanya PSBM juga maka akan ada skala kecil yang saling menjaga satu salam lain. Dengan demikian harapannya masyarakat bisa semakin disiplin dalam mengedepankan protokol kesehatan.

"Pembatasan seperti ini baik walaupun tidak nyaman ketika pergerakan dibatasi," ungkap Emil.

3. Kasus COVID-19 di Jabar tembus 11 ribu

Tes swab massal para guru di Surabaya. Dok Satuan Tugas COVID-19 Surabaya

Sementara itu, berdasarkan data aplikasi Pikobar, terjadi penambahan kasus baru virus corona di Jabar sudah mencapai 11.278. Per Selasa, (1/9/2020) pukul 18.0 WIB, ini ada penambahan kasus mencapai 215 kasus.

Sedangkan mereka yang masih menjalani isolasi ada 4.081 atau meningkat 161 orang. Warga yang sembuh pun naik angkanya 52 orang sehingga total ada 6.202 yang telah sembuh.

Editorial Team