Innalillahi, Musisi Acil Bimbo Meninggal Dunia
- Musisi Bandung Acil Bimbo meninggal dunia di usia 77 tahun.
- Almarhum dikenal sebagai salah satu anggota grup musik legendaris Bimbo.
- Acil Bimbo juga aktif dalam kegiatan sosial dan kebudayaan di dalam dan luar negeri.
Bandung, IDN Times - Kabar duka tersiar dari keluarga R Darmawan Hardjakusumah atau Acil Bimbo yang menginformasikan bahwa Kang Acil, sapaannya, telah meningga dunia.
Kabar ini disampaikan secara langsung oleh sang istri, Ernawati. Acil meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sekitar pukul 22.15 WIB, Senin (1/9/2025).
"Iyah (betul meninggal)," kata Ernawati kepada media.
Kabar ini pun dibenarkan oleh sang anak. "Leres Teh (betul kakak)," kata anak Kang Acil Bimbo, Soffie, dilansir ANTARA.
Dari informasi yang didapat saat ini jenazah masih berada di rumah sakit untuk kemudian akan dibawa ke rumah duka di Jalan Biologi, Cigadung, Kota Bandung.
Sementara pemakaman Kang Acil sendiri rencananya dilakukan di daerah Cipageran, Cimahi. Acil Bimbo, yang terkenal sebagai salah satu anggota grup musik legendaris Bimbo, meninggal setelah beberapa waktu menjalani perawatan di rumah sakit.
Almarhum meninggalkan istri Ernawati dan 4 orang anak serta beberapa cucu, termasuk kedua kakak beradik mantan anggota grup idola JKT48, Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara.
Acil Bimbo merupakan salah satu personel Bimbo, grup musik dari Indonesia. Bersama saudaranya almarhum Sam Bimbo dan Jaka Bimbo, mereka bertiga bermusik bersama sejak 1966. Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung 1974 dan Notariat Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1994.
Selain sebagai musisi ia juga Ketua sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bernama Bandung Spirit, yang berdiri pada 2000, serta pembina dan penasihat di beberapa organisasi sosial kemasyarakatan dan kebudayaan.
Acil pun aktif mengadakan berbagai kegiatan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kebudayaan di dalam dan luar negeri. Pria kelahiran 20 Agustus 2025 ini telah banyak berkontribusi bagi industri musik dan pemikiran-pemikiran kritis bagi kemajuan suku sunda.
