Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Indramayu Kembali Diterjang Puting Beliung, 119 Rumah Terdampak

Istimewa/ dampak puting beliung Indramayu

Indramayu, IDN Times - Bencana cuaca ekstrem angin puting beliung kembali terjadi di Kabupaten Indramayu. Setidaknya 119 rumah di dua desa mengalami kerusakan dengan level ringan hingga berat.

Petugas BPBD Kabupaten Indramayu A. Fatah menjelaskan, bencana itu terjadi di Desa Bugis Kecamatan Anjatan dan Desa Curug Kecamatan Kandanghaur. "Kejadian sekitar pukul empat sore, hari Minggu," kata Fatah

1. Desa Bugis paling terdampak

Istimewa/ bangun terdampak puting beliung Indramayu

Catatan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, di Desa Bugis terdapat 35 rumah mengalami rusak berat. Selain itu, 75 rumah mengalami kerusakan kategori ringan.

Di desa ini, puting beliung terjadi di lima RT yakni dari RT 10-RT 15 dengan total warga terdampak sebanyak 110 orang. 

Adapun di Desa Curug, terdapat empat rumah rusak berat dan lima rusak ringan. Di desa ini, hanya ada satu RT yang diterjang bencana cuaca ekstrem itu. 

"Di Desa Curug hanya satu RT yang terdampak, ada sembilan keluarga yang menjadi korban," katanya.

Tidak hanya merusak bangunan rumah, sejumlah fasilitas umum (fasum) juga terdampak musibah itu. Beberapa fasum yang mengalami kerusakan yakni satu gedung olahraga (GOR), dua sekolah, dan satu puskesmas di Kecamatan Anjatan.

2. Puting beliung juga robohkan sejumlah pohon

Istimewa/ dampak puting beliung Indramayu

Dari informasi yang diterima, kata Fatah, sekitar pukul 16.00, warga Desa Bugis sempat melihat awan cukup tebal dengan pusaran angin yang bergerak dari atas ke bawah. Selang beberapa saat, pusaran angin itu mulai mendekat ke arah permukiman warga

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, jelas dia, kerusakan bangunan sebagian besar terjadi pada atap rumah. Selain itu, angin kencang juga menyebabkan tumbangnya sejumlah pohon dan kerusakan pada fasilitas umum.

"Banyak pohon yang tumbang menimpa tiang listrik. Akibatnya mati lampu. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar dia. 

3. Sebelum puting beliung, sampah bertebaran

ilustrasi fenomena angin puting beliung (unsplash.com/Greg Johnson)

Salah seorang warga Desa Bugis yakni Heri menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00, Minggu (16/3/2024). Sebelum kejadian, Heri mengaku sempat melihat sampah yang berterbangan. 

"Angin datang dari arah timur, saya lihat banyak sampah berterbangan," kata Heri.

Saat kejadian, Heri bersama keluarga berada di dalam rumah. Melihat fenomena alam seperti itu, Heri berinisiatif mencari tempat perlindungan di dalam rumah. 

"Angin langsung menghajar rumah saya. Kami langsung berlindung ke kamar, tapi kamar juga kena. Akhirnya kami masuk ke kamar mandi, karena kamar mandi rumah saya atapnya sedikit lebih kokoh," ujar Heri.

"Kami hanya bisa adzan dan baca-baca sebisa kami agar anginnya cepat berlalu," kata Heri.

Setelah sekitar setengah jam berlindung di kamar mandi, Heri akhirnya memberanikan diri keluar untuk mengecek keadaan. Saat itu, dia sudah melihat rumahnya berantakan

"Alhamdulillah, yang penting, kami sekeluarga selamat," kata Heri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us