Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Atasi Banjir, Pemkot Bandung Pilih Perbanyak Kolam Retensi

IMG-20251101-WA0031.jpg
(Humas/Pemkot Bandung)
Intinya sih...
  • Pemkot Bandung memperbanyak kolam retensi untuk tangani banjir
  • Perbaikan sistem drainase, pengoperasian rumah pompa, dan partisipasi masyarakat dilakukan
  • Wali Kota Bandung melarang pembangunan liar di bantaran sungai dan meminta kewaspadaan warga
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung turut memperbanyak kolam retensi untuk menangani banjir. Selain itu, perbaikan sistem drainase, pengoperasian rumah pompa, serta penguatan partisipasi masyarakat turut dilakukan.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, penanganan banjir tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada kesiapsiagaan warga. Dengan begitu, langkah-langkah tersebut turut dilakukan oleh Pemkot Bandung.

"Pemkot Bandung tengah besar-besaran memperbaiki sistem drainase hingga akhir tahun ini sebagai bagian dari solusi struktural. Kami juga menyiapkan kanal baru, kolam retensi, pelebaran saluran, dan sumur imbuhan dalam agar aliran air tidak lagi tersendat di kawasan padat permukiman," ujar Farhan dalam rilis, dikutip Sabtu (1/11/2025).

1. Banyak saluran air tersumbat sampah

IMG-20251101-WA0030.jpg
(Humas/Pemkot Bandung)

Farhan juga melarang keras pembangunan liar di bantaran sungai yang dapat mempersempit aliran air dan memperburuk banjir. Dia meminta agar warga Kota Bandung memahami aturan tersebut agar dapat meminimalisir genangan air.

"Banyak saluran tersumbat bahkan tertutup bangunan. Itu tidak boleh dibiarkan. Penertiban akan dilakukan agar sistem air kembali ujarnya" katanya.

Selain itu, Farhan meminta setiap RW mengaktifkan relawan siaga bencana, sistem peringatan dini, dan ronda lingkungan sebagai bagian dari langkah preventif menghadapi cuaca ekstrem.

"Drainase bisa kita benahi bertahap, tetapi kewaspadaan warga harus berjalan mulai sekarang," ucapnya.

2. Perbaikan drainase terus dilakukan

IMG-20251101-WA0033.jpg
(Humas/Pemkot Bandung)

Pemkot Bandung juga telah menempatkan 27 titik rumah pompa di wilayah rawan banjir, dan telah berfungsi 15 kolam retensi, dengan target total mencapai 30 titik pada tahun 2025.

Dinas Pertamanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) telah melakukan uji kekuatan dan perawatan terhadap pohon-pohon tua di ruas-ruas jalan utama guna mencegah pohon tumbang akibat angin kencang.

Kepala Bidang Drainase dan Trotoar Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Kiki Rosani Rifqi menjelaskan, sepanjang tahun 2025, Pemkot Bandung telah merehabilitasi 10.101,6 meter drainase dari target 14.657 meter serta membangun 1.606 meter drainase baru dari target 3.928 meter.

"Total panjang drainase yang kini berfungsi optimal sudah mencapai 282.349 meter," ujarnya.

3. Minta masyarakat tidak buang sampah di saluran air

IMG-20251101-WA0039.jpg
(Humas/Pemkot Bandung)

Kegiatan rehabilitasi dan pembangunan drainase difokuskan pada wilayah-wilayah dengan genangan tinggi, seperti Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Endah, Sukapura, Terusan Jakarta, Leuwipanjang, dan Ir. H. Djuanda, dengan dukungan anggaran tahun 2025 sebesar Rp34,53 miliar.

"Kami mohon dukungan warga untuk tidak membuang sampah ke saluran air. Drainase akan berfungsi baik jika kebersihannya dijaga bersama," ujar Kiki, mengimbau.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Atasi Banjir, Pemkot Bandung Pilih Perbanyak Kolam Retensi

01 Nov 2025, 18:47 WIBNews