Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hujan Berhari-hari di Bandung, 2 Rumah Rusak Akibat Pergeseran Tanah

Dok. Humas Pemkot Bandung
Dok. Humas Pemkot Bandung
Intinya sih...
  • Hujan deras di Kota Bandung dan sekitarnya menyebabkan luapan air, merusak wilayah, dan mengakibatkan pergeseran tanah pada dua rumah.
  • Pemerintah Kota Bandung memantau titik rawan bencana dan menganjurkan warga untuk waspada serta melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah.
  • BMKG memprediksi musim hujan masih berlangsung di sebagian wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya, dengan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Hujan deras di Kota Bandung dan sekitarnya terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat luapan air di sungai ikut meningkat, akibatnya sejumlah wilayah mengalami kerusakan, bahkan dua rumah terdampak pergeseran tanah.

Data Pemkot Bandung terdapat dua rumah yang berada di Jalan Karang Tengah Barat, RT 04 RW 07, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo mengalami pergeseran tanah, pada Jumat (23/5/2025), sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Meski tidak ada korban jiwa, dua rumah tersebut mengalami keretakan yang diakibatkan oleh aliran air.

Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan, Pemerintah Kota Bandung terus memantau dan mengevaluasi titik rawan bencana, terutama menjelang musim hujan yang masih berlangsung.
Warga juga diimbau untuk waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah di sekitar lingkungan mereka.

“Ini terjadi pengikisan tanah akibat aliran sungai. Ini sudah dilaporkan oleh lurahnya secara langsung. Kami memang sudah memerintahkan para lurah untuk memonitor titik-titik rawan, khususnya aliran sungai yang mengalami pengikisan,” kata Erwin,

1. Penanganan bencana telah dilakukan

Dok. Humas Pemkot Bandung
Dok. Humas Pemkot Bandung

Ia menambahkan, penanganan segera dilakukan dengan pengecekan struktur tanah dan rencana perbaikan infrastruktur.

“Kita rucuk dulu (identifikasi), lalu kita bongkar dan bangun kembali. Pak RW sudah langsung melapor dan koordinasi sedang berjalan. Intinya, Pemkot Bandung akan hadir dan merespons setiap kejadian yang menimpa warga,” ucap Erwin.

Menurut Ketua RT 03 setempat, Andi, longsor diperkirakan terjadi karena pengikisan tanah akibat aliran sungai di sekitar lokasi.

Warga sebelumnya menerima imbauan untuk mengungsi sejak tiga hari lalu karena mulai terlihat tanda keretakan tanah. "Sudah ada retakan-retakan sebelumnya, jadi kami dari kewilayahan mengimbau warga untuk sementara pindah. Alhamdulillah mereka ditampung oleh tetangga," ujar Andi.

2. Sepekan ini masih terjadi hujan

ilustrasi hujan deras (unsplash.com/Christopher)
ilustrasi hujan deras (unsplash.com/Christopher)

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memprediksi sebagian wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya masih dalam periode musim hujan. Namun, untuk sebagian wilayah Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu, sudah memasuki masa peralihan menuju awal musim kemarau.

"Hal yang harus diwaspadai pada kondisi cuaca saat ini adalah hujan sedang, hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang pada sore atau malam, dan dini hari," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu

BMKG Bandung mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai terjadinya bencana alam banjir serta hidrometeorologi lainnya. Masyarakat yang hendak keluar rumah diminta tetap memantau kondisi cuaca. "Tetap mewaspadai potensi genangan, banjir dan tanah longsor, dan selalu mengupdate informasi cuaca, iklim dan gempa bumi dari media social resmi BMKG dan aplikasi infoBMKG," kata dia. 

3. Musim kemarau baru terjadi bulan depan

ilustrasi kemarau basah (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kemarau basah (pexels.com/Pixabay)

BMKG pun memprediksi musim kemarau di wilayah Bandung Raya baru terjadi pada Juni. "Prakiraan awal musim kemarau 2025 adalah pada dasarian I - III Juni 2025 untuk Sebagian besar wilayah Jawa Barat. Wilayah Bandung Raya diprediksi memasuki masa peralihan di Awal Juni 2025," ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasar analisis dinamika atmosfer laut, suhu permukaan laut di wilayah Indonesia masih hangat dan Madden Julian Oscilation atau MJO pada fase maritim continent. Hal itu berpengaruh terhadap kondisi cuaca yang dirasakan masyarakat saat ini. 

"Dua hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya. Kondisi ini diprediksi berlangsung hingga sepekan ke depan," katanya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us