Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hipmi Bakal Gelar Bandung Economic Outlook untuk Dongkrak Perekonomian

Ketua BPC HIPMI Kota Bandung Ibrahim Imaduddin Islam. Dok HIPMI
Ketua BPC HIPMI Kota Bandung Ibrahim Imaduddin Islam. Dok HIPMI

Bandung, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi masih menjadi hal yang harus diwaspadai bersama di tengah gejolak saat ini. Naik turunnya perekonomian tidak hanya dirasakan di tingkat nasional, tapi juga tingkat daerah.

Demi menjaga kelangsungan perekonomian yang positif, Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kota Bandung berencana menggelar Bandung Economic Outlook selepas Lebaran dengan mengundang para ahli guna memberi penjelasan tentang kondisi ekonomi di Bandung dan Jawa Barat yang akan terjadi selama beberapa waktu ke depan.

"Agenda ini digelar untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada para pengusaha. Sehingga ketika mereka melihat kondisi ekonomi ke depan, bisa merespons dan beradaptasi lewat bisnis mereka dan harapan besarnya dari respons ini ada kondisi usaha yang turut berkembang," kata Ketua BPC HIPMI Kota Bandung Ibrahim Imaduddin Islam, Selasa (24/3/2025).

1. Ingin bermanfaat banyak untuk kota ini

jembatan Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno
jembatan Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ibam, sapaannya, menuturkan bahwa beberapa waktu lalu Himpi Bandung pun telah menggelar silaturahmi cabang (silatcab). Kegiatan ini menjadi pertemuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan sektor ekonomi ke depan. Ibam berharap HIPMI terus konsisten dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Kota Bandung lewat beberapa program kerja.

"Konsolidasi setelah Ramadhan kami akan melanjutkan beberapa program yang insya Allah target kita punya manfaat besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tentunya dengan kepengurusan baru yang baru saja kami melakukan Pergantian Antar Waktu," paparnya.

Silatcab kemarin dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari anggota, pengurus, senior BPC HIPMI Kota Bandung, para pengusaha muda, serta tamu undangan dari berbagai sektor bisnis dan organisasi.

2. Perkuat kolaborasi antar lembaga

Dok. Istimewa
Dok. Istimewa

Ketua Panitia Acara Silatcab, Roshan Daryanani menuturkan, organisasi ini telah menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menyelenggarakan lelang karya seni hasil kolaborasi dengan sebuah yayasan. Karya seni yang dilelang merupakan hasil kreativitas para murid yayasan tersebut, dan total kontribusi dari kegiatan ini mencapai Rp20 juta. Melalui lelang ini, HIPMI ingin menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

“Pengusaha muda harus terus belajar, berkembang, dan bersinergi demi kemajuan ekonomi bersama. Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar anggota dan membuka lebih banyak peluang kolaborasi di masa depan,” kata dia.

3. Pemkot Bandung ingin tingkatkan perekonomian lewat konsumsi masyarakat

Illustration by Wahyu Bintoro on Unsplash
Illustration by Wahyu Bintoro on Unsplash

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyoroti pertumbuhan ekonomi kota Bandung serta langkah-langkah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Pada 2024, ekonomi Kota Bandung tumbuh sebesar 4,99%, sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,07%.

Ia mengungkapkan, selama ini laju pertumbuhan ekonomi masih berada di angka 5%, meski sebelum pandemi sempat mencapai 7% pada 2019. Tiga sektor utama yang mendominasi pertumbuhan ekonomi adalah perdagangan sebesar 26,32%, industri pengolahan 18,29%, dan sektor informasi serta komunikasi 14,09%.

"Kami perlu melakukan analisis lebih dalam untuk melihat bagaimana Bandung bisa berkontribusi dalam target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2025-2029," ujar Farhan.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya strategi agar ekonomi Kota Bandung dapat kembali tumbuh lebih tinggi.

"Apakah cukup pertumbuhan laju ekonomi di 5% atau bisa naik ke 6%? Kita harus mencari langkah konkret agar tidak tertinggal," tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kota Bandung pada Februari 2024 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,50% secara tahunan (YoY), -0,73% secara bulanan (MtM), dan -1,61% sejak awal tahun (YtD). Namun, menjelang Ramadan, tren kenaikan harga bahan pokok mulai terlihat.

"Inflasi yang terlalu rendah juga berisiko karena masyarakat bisa meningkatkan belanja secara tiba-tiba, sehingga memicu lonjakan harga. Motor utama ekonomi adalah konsumsi, tanpa konsumsi ekonomi kota tidak akan tumbuh," jelas Farhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debbie Sutrisno
EditorDebbie Sutrisno
Follow Us