Bandung Barat, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melaporkan sebanyak sembilan orang yang terdiri dari keluarga dan santri almarhum Hilmi Aminuddin dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19.
Sembilan orang yang terpapar COVID-19 itu dinyatakan positif dari hasil tes usap atau swab test (real time polymerase chain reaction) pada Jumat (3/7) lalu.
Sekertaris Dinas Kesehatan KBB, Nanang Ismantoro mengatakan, sebelumnya sebanyak 63 orang mengikuti swab test. 63 orang tersebut merupakan hasil contact tracing riwayat perjalanan mantan Ketua Majelis Syuro sekaligus pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) satu minggu sebelum meninggal dunia.
"Hasilnya dari 63 orang yang swab test, ada 9 orang positif COVID-19. Sementara 54 orang sisanya dinyatakan negatif," ungkap Nanang saat dihubungi, Rabu (8/7).
Nanang menyebutkan, 63 orang yang mengikuti tes usap itu terdiri dari keluarga mendiang, santri, security dan beberapa aparat keamanan yang pernah kontak fisik dengan almarhum.
"Yang positif terdiri dari keluarga almarhum dan santri. Saat ini mereka sudah melakukan isolasi," ujarnya.
Sebelumnya, selain almarhum Ustadz Hilmi Aminuddin yang positif, Nanang menyebutkan istri mendiang juga ikut dinyatakan positif COVID-19. Setelah dinyatakan positif, istri almarhum dirawat di ruang isolasi rumah sakit Santosa Kota Bandung.
"Betul istri almarhum Hilmi Aminuddin juga positif COVID-19. Saat ini yang bersangkutan sedang diisolasi dan mendapatkan perawatan di RS Santosa Bandung," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Keluarga Hilmi Aminuddin, Nevi Hendri mengatakan, Hilmi Aminuddin diduga terpapar dari tenaga kesehatan kepercayaan keluarganya. Tenaga kesehatan atau mantri langganan keluarga Hilmi Aminuddin diketahui dinyatakan positif COVID-19.
"Jadi kemungkinan almarhum terpapar dari mantri langganan keluarga. Keluarga kalau sakit langsung telepon dia (mantri) dan pasti datang. Nah kemarin itu sempat kita minta datang tapi dia engga datang-datang, udah dua kali dipanggil padahal," kata Nevi.