Bandung Barat, IDN Times - Malam pergantian tahun bagi warga Perumahan Cimareme Indah Blok D RT 04/03 Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mungkin menjadi malam haru.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan aliran anak Sungai Cihaur mengalir deras dan berhasil menjebol tanggul sungai. Air bah yang berhasil masuk komplek perumahan itu selanjutnya mengalir ke Perumahan dan menerjang 33 rumah dengan penghuni 113 kepala keluarga.
Komandan Regu dari Kantor SAR Bandung, Edwin Purnama mengatakan, saat ini sebanyak 21 kepala keluarga mengungsi di Masjid Attin dan 10 kepala keluarga di Mesjid Al Ikhlas. Kedua masjid itu masih berada dalam kawasan perumahan.
"Kondisi di dalam rumah korban ini kotor dipenuhi lumpur, jadi korban sementara mengungsi ke lokasi yang bisa ditinggali," ungkap Edwin saat ditemui di lokasi, Selasa (31/12) malam.
Atas peristiwa itu, warga Perumahan Cimareme yang terdampak, terpaksa harus menikmati perayaan malam tahun baru di pos pengungsian.
"Yang terendam banjir bandang itu rumah yang posisinya dibawah tanggul, sementara rumah lainnya masih aman," ujarnya.
Selain merendam rumah, arus banjir juga menghanyutkan sejumlah mobil yang terparkir di ruas perumahan.
Ketua RW 03 Desa Margajaya, Muhammad Jaenudin menyebutkan, warga lain selain mengungsi di dua tempat pengungsian, warga yang memiliki kerabat di dekat lokasi, lebih memilih mengungsi di rumah kerabatnya.
"Sisanya ada yang mengungsi ke rumah saudaranya. Ada yang ke Cimahi dan sebagainya," katanya.
Jaenudin mengimbau, agar warganya untuk tetap mengungsi sampai tanggul yang jebol diperbaiki. Hal itu demi mengantisipasi banjir datang kembali saat hujan lebat.
Sumyati (52) salah seorang warga menuturkan, ia dan anggota keluarganya terpaksa mengungsi. Sebab, rumahnya terendam dengan ketinggian air mencapai leher orang dewasa.
"Semuanya ke rendam kalau barang-barang. Termasuk mobil juga ke bawa banjir," katanya.