Bandung, IDN Times – Gerakan Khilafah yang senyap namun dipercaya terus berkembang di Indonesia membuat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu resah. Gerakan itu, di matanya, dapat mengancam Pancasila sebagai ideologi dasar NKRI.
Hal tersebut Ryamizard sampaikan dalam acara Pengarahan Menhan RI di Graha Tirta Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (24/3). Apa saja yang diutarakan Ryamizard pada ribuan Prajurit Kodam III Siliwangi?
Menurut Ryamizard, saat ini terdapat 24 negara di dunia yang mengecam keras ideologi khilafah. Peta negara-negara yang menentang ideologi khilafah itu pun ia paparkan dalam presentasi di hadapan para prajurit TNI.
“Ideologi khilafah itu tujuannya untuk mengganti ideologi negara. Di dunia, ada 24 negara yang tidak suka dengan khilafah, termasuk Arab Saudi,” kata Ryamizard, kepada wartawan pascamenghadiri kegiatan tersebut.
Ryamizard pun melanjutkan, “Yang pertama kali membuat itu Mesir. Sekarang pun itu dibubarin, tidak boleh,” tuturnya. Sementara Indonesia yang sudah dilandasi oleh Pancasila, kata dia, merupakan ideologi terbaik jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
“Di sini kita sudah ada pancasila, masa mau diganti? Harus segera dibuang itu,” ujar Ryamizard.
Menurut pengetahuannya, Ryamizard mengatakan jika penyebaran ideologi khilafah di Indonesia sudah mulai masuk ke ranah pendidikan. Di sana, para penyebar ideologi pun mengharamkan Pancasila, dan mengafirkan orang-orang yang masih berpedoman pada Pancasila.
“Sudah masuk sekolah-sekolah, pesantren-pesantren. Pancasila haram, di kafir-kafirkan, Islam enggak boleh seperti itu,” tuturnya.
Proses terbentuknya Indonesia, yang juga disertai dengan campur tangan berbagai kerajaan pada zamannya dengan membawa pengaruh ajaran agama. Maka itu, Ryamizard memastikan bahwa Indonesia tak akan pernah bisa menjadi negara Islam.
“(Indonesia bukan negara Islam) tapi negara kita negara beragama. Kalau dulu, Kerajaan Sriwijaya memercayai Budha, Padjadjaran memercayai Hindu. Masa harus negara Islam, yang lain diusir? Kita kan Pancasila,” kata Ryamizard.