Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dibeli Rp110 Juta, Ini Sapi Jumbo yang Dikurbankan Prabowo di Sukabumi

Sapi limosin 1,2 ton milik Prabowo untuk kurban di Kota Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo Subianto membeli sapi kurban seberat 1,2 ton dari peternak Sukabumi dengan harga fantastis Rp110 juta.
  • Sapi jantan tersebut memiliki bobot sekitar 1.200 kilogram, berpostur raksasa dengan panjang tiga meter dan tinggi 160 cm.
  • Dinas Peternakan meminta agar sapi pilihan Presiden diberi perawatan ekstra, mulai dari dimandikan dua kali sehari hingga makanan diracik dengan kombinasi khusus.

Kota Sukabumi, IDN Times - Seekor sapi dengan berat 1,2 ton asal Sukabumi menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto tahun ini. Sapi tersebut dibeli dari seorang peternak bernama Nurdin (50), warga Kampung Curug Gelar Tespong, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.

Harganya pun fantastis, mencapai Rp110 juta. Proses pembelian sudah rampung dua minggu lalu melalui penandatanganan perjanjian di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat di Bandung.

1. Berat capai 1,2 ton dan panjang 3 meter

Sapi limosin 1,2 ton milik Prabowo untuk kurban di Kota Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Nurdin menjelaskan sapi jantan tersebut kini diperkirakan memiliki bobot sekitar 1.200 kilogram atau 1,2 ton. Bahkan beratnya disebut bertambah setiap hari.

"Sebulan lalu masih 1.100 kilogram. Sekarang mungkin sudah 1.200 kiloan. Umurnya sekitar empat tahun," jelasnya saat ditemui, Selasa (3/6/2025).

Sapi berpostur raksasa itu memiliki panjang tiga meter dan tinggi 160 cm. Sapi itu dibeli sejak usia setahun, saat beratnya baru 200 kilogram.

2. Terpilih karena kesehatan dan perawatan ekstra

Sapi limosin 1,2 ton milik Prabowo untuk kurban di Kota Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Sapi milik Nurdin dipilih setelah melalui serangkaian tes ketat oleh dinas terkait. "Semua diuji, dari darah sampai kotorannya. Alhamdulillah, dinyatakan paling sehat dan ukurannya juga paling besar," ujar Nurdin.

Tak heran, sapi ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Bahkan, Dinas Peternakan meminta agar sapi pilihan Presiden diberi perawatan ekstra.

"Mulai dari dimandikan sehari dua kali, dicek kakinya supaya gak bengkak, kandang juga harus steril. Sendal orang yang masuk aja harus diganti," katanya.

Makanan sapi ini pun diracik dengan kombinasi khusus. Selain rami dan ampas dedak, Nurdin juga memberi bahan tambahan yang dirahasiakan.

"Yang penting cukup makan. Kalau kurang makan, berat gak naik, bisa stres. Kita jaga banget karena ini amanah dari Presiden," kata dia.

3. Disembelih di Masjid Gang Ampera, Sukabumi

Sapi limosin 1,2 ton milik Prabowo untuk kurban di Kota Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Sapi kurban ini rencananya disembelih pada Sabtu (7/6/2025) pagi di Masjid Gang Ampera, Ciaul, Kota Sukabumi. "Sudah ditentukan tempatnya. Hari Sabtu pagi dipotongnya di sana," kata Nurdin.

Nurdin sudah enam tahun menggeluti bisnis jual beli sapi kurban. Kini ia memiliki sekitar 80 ekor sapi di peternakannya, dengan harga bervariasi mulai dari Rp18 juta hingga ratusan juta.

"Yang termurah itu 260 kg, harga Rp18 juta. Yang paling mahal, ya yang dibeli Pak Presiden ini," ujar dia.

4. Penjualan kurban tahun ini turun drastis

Sapi limosin 1,2 ton milik Prabowo untuk kurban di Kota Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Meski punya sapi kurban presiden, Nurdin tak menampik bahwa penjualan tahun ini agak lesu.

"Kalau dibanding tahun lalu, turun banget. Biasanya masjid langganan beli sampai 4 atau 5 ekor, sekarang baru 1 atau 2 ekor," katanya.

Menurutnya, daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah menurun. "Sapi kan buat patungan 7 orang, biasanya bisa, sekarang Rp3 juta per orang aja udah berat," tambahnya.

Ia menyebutkan, hingga seminggu menjelang Iduladha, omzetnya baru mencapai 60 persen dari tahun lalu. Kenaikan harga sapi lokal juga membuat masyarakat berpikir dua kali.

Haji Nurdin berharap sapi miliknya bisa terus memenuhi standar tinggi dan dipercaya pemerintah untuk kurban-kurban berikutnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Siti Fatimah
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us