Dedi Mulyadi Murka Perhutani Ubah Hutan Jadi Lahan Tambang

Cirebon, IDN Times - Tragedi longsor yang menewaskan sejumlah warga di kawasan tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, memicu reaksi keras dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam pernyataannya di lokasi kejadian pada Sabtu (31/5/2025), Dedi menegaskan akan memanggil manajemen Perum Perhutani guna meminta penjelasan atas alih fungsi lahan hutan menjadi tambang.
1. Tambang di lahan hutan adalah pengkhianatan mandat

Menurut Dedi, Perhutani telah menyimpang dari fungsi pokoknya sebagai pengelola kawasan hutan.
"Lembaga ini seharusnya menjaga kelestarian hutan, bukan malah menyewakan lahan untuk pertambangan. Kalau seperti ini, sudah kehilangan arah,” katanya.
Ia menyebut tindakan menyewakan kawasan hutan untuk aktivitas komersial sebagai bentuk kelalaian struktural yang mengabaikan nilai ekologis.
"Perhutani ini perusahaan pengelola hutan, bukan pengusaha tambang. Tapi sekarang malah jadi perusahaan sewa lahan untuk tambang. Ini dosa," katanya dengan nada geram.
2. Kawasan lindung beralih fungsi, lingkungan dan nyawa jadi taruhan

Gubernur Dedi juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tren alih fungsi hutan yang kini marak terjadi, terutama di wilayah yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona konservasi.
Dalam kasus Gunung Kuda, kawasan yang seharusnya menjadi paru-paru daerah kini berubah menjadi lokasi tambang aktif. Ia menyebut fenomena ini sebagai pergeseran nilai yang mengkhawatirkan.
“Kawasan hijau dirusak atas nama investasi. Padahal, ketika bencana datang, yang menanggung adalah rakyat kecil. Ini bentuk kegagalan tata kelola yang tidak boleh didiamkan,” ujarnya.
Dedi meminta evaluasi total terhadap kebijakan penyewaan lahan hutan oleh Perhutani dan BUMN lainnya, agar peristiwa serupa tidak kembali terulang di masa depan.
3. Proses penanganan masih berlangsung

Berdasarkan data terakhir hingga Sabtu pagi pukul 05.00 WIB, selain sejumlah korban jiwa yang telah dilaporkan sebelumnya, terdapat pula enam korban yang mengalami luka-luka. Mereka telah dievakuasi ke beberapa rumah sakit di wilayah Cirebon untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.
Petugas gabungan dari tim SAR, BPBD, dan relawan masyarakat terus bekerja keras di lokasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Proses pencarian dan evakuasi dilakukan dengan alat berat serta dukungan penuh dari unsur TNI dan Polri.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan akan terus mengawal proses penyelidikan serta mempercepat bantuan untuk para korban.
Gubernur Dedi menekankan, kejadian ini harus dijadikan peringatan keras agar praktik perusakan lingkungan tidak lagi mendapat ruang dalam kebijakan pengelolaan lahan negara.