Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

CKG untuk Murid Sekolah Dimulai, Menkes Soroti Kesehatan Gigi dan Mata

IMG_20250804_091130_1.jpg
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat memantau Cek Kesehatan Gratis murid sekolah di SMPN 5 Kota Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Program CKG dimulai bagi murid SD, SMP, dan SMA secara serentak pada Senin (4/8/2025).
  • Pemeriksaan kesehatan gigi menjadi permasalahan utama, dengan jumlah siswa yang memiliki masalah mata yang signifikan.
  • Menkes Budi Gunadi Sadikin menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan terhadap perempuan untuk kondisi masa depan serta pengurangan penggunaan gawai untuk menjaga kesehatan mata siswa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi murid jenjang SD, SMP, hingga SMA dan sederajat resmi dimulai secara serentak pada Senin (4/8/2025). Dari gelaran awal ini permasalahan kesehatan murid paling banyak ditemukan pada gigi.

Dalam program CKG ini setiap jenjang diberikan proses pemeriksaan yang berbeda-beda, bagi siswa SD akan menjalani 13 jenis pemeriksaan, SMP 15 jenis, dan SMA 13 jenis. Pemeriksaan darah akan dilakukan pada remaja putri di tingkat SMP dan SMA, serta remaja putra di tingkat SMA.

"Jadi di sini kita mulai cek kesehatan gratis buat anak sekolah. Anak sekolah itu ada 53 jutaan jumlahnya. Sekolahnya sama madrasah ada 230 ribuan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin usai meninjau langsung CKG di SMPN 5 Kota Bandung.

1. CKG untuk mendeteksi dini para murid

IMG_20250804_091141.jpg
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meninjau CKG di SMPN 5 Kota Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Budi pun melihat langsung proses CKG yang digelar oleh SMPN 5 Kota Bandung, di mana para siswa-siswi kelas tujuh menempuh beragam proses cek kesehatan mulai dari fisik, mata, gigi dan pendengaran juga sisi kesehatan lainnya.

"Kami bisa tahu kondisi dari anak-anak kita. Kayak tadi ini dari 14 siswa sudah dicek, sembilan punya masalah mata. Kadang-kadang itu nilainya jelek bukan gara-gara bodoh, tapi gara-gara gak bisa lihat," ujar Budi.

Dari kondisi ini sekolah dan keluarga bisa lebih mengetahui kondisi peserta didik dan bisa dilakukan pengobatan agar murid bisa lebih siap dalam menerima proses belajar mengajar, sekaligus sebagai upaya deteksi sejak dini.

"Dengan demikian kan jadi kami bisa perbaiki supaya anak-anak kita tuh sehat semua. Secara nasional yang terpantau itu masalah Gigi. Gigi paling tinggi, nomor dua itu anemia pada wanita," tuturnya.

2. Tes kesehatan hati bagi siswi penting dilakukan

IMG_20250804_085807.jpg
Salah satu siswi SMPN 5 Kota Bandung saat CKG (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara pengecekan kesehatan terhadap perempuan, menurut Budi sangat penting karena hal itu untuk mengetahui kondisi siswi ke depannya. Seperti masalah kesehatan hati, misalnya, harus terus terjaga agar nantinya saat hamil bisa dalam kondisi sehat.

"Karena wanita itu kalau hamil, dia gak boleh hati rendah, di bawah 12. Kalau hatinya rendah, anaknya kemungkinan sakit," ucapnya.

3. Siswa bermasalah pada kesehatan dirujuk ke puskesmas

IMG_20250804_090350.jpg
Salah satu siswa SMPN 5 Kota Bandung saat mengikuti CKG (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Di sisi lain, Budi menyoroti banyaknya siswa yang kesehatan matanya kurang baik. Hal ini harus diminimalisir dengan pengurangan penggunaan gawai di dalam aktivitas para murid. Saat ini menurutnya, siswa-siswi cenderung menggunakan gawai dengan jarak yang dekat.

"Kalau mata itu preventifnya kurangin lihat handphone, karena (pengidap penyakit) ini naik tinggi sejak handphone terkenal, lihat Youtube, lihat gadget-gadget itu. Jadi matanya biasa lihat dekat-dekat," katanya.

Sementara untuk masalah kesehatan gigi, Budi meminta agar para murid yang giginya bermasalah bisa melakukan pengobatan ke puskesmas.

"Kalau gigi memang harus ke puskesmas. Gigi itu biasanya ada karang gigi sama bolong. Itu banyak, dan itu kan mengganggu, maka jadi nanti gizinya anak-anak gak bagus. Yang kedua, infeksi," katanya.

"Jadi banyak bakteri di sini. Itu bisa ke mana-mana, nanti bisa kena organ lain sehingga harus ke puskesmas. Tapi kalau penyakit mata, kurangin lihat handphone."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us