Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Orang Tua Korban Tragedi Pesta Pernikahan Anak KDM di Garut

IMG_20250718_231522.jpg
Keluarga korban tragedi pasar rakyat di Kabupate Garut. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Vania Aprilia, bocah 8 tahun, meninggal di tragedi pesta pernikahan Garut
  • Keluarga Vania memakamkan anaknya yang terinjak-injak saat antre makanan
  • Tragedi ini juga menelan korban lain, termasuk anggota polisi Bripka Cecep Syaeful Bahri

Garut, IDN Times - Vania Aprilia, bocah perempuan berusia 8 tahun, menjadi salah satu korban tragedi pesta rakyat perayaan pernikahan Maula Akbar Mulyadi dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, Jumat (18/7/2025). Setelah mendapati anaknya meninggal, keluarga Vania pun memakamkan yang bersangkutan hari ini tak jauh dari rumahnya.

Mela yang masih tak percaya anaknya meninggal dunia pada kejadian di Pendopo Garut. Sebab, hari-hari dia sering ikut berjualan di alun-alun yang tak jauh dari tempat kejadian.

"Saya gak tahu anak ikut antre makanan. Kan biasa sok ikut jualan, saya kan jualan di alun-alun. Pas lagi main temennya mah udah ada pas mana Vania gak tahu dicari ke sana kemari sama saya dan temen-teman pedagang," ujar Mela.

Dia yang masih mencari anaknya kemudian mendapatkan kabar dari seorang teman bahwa Vania sedang dibawa ke ambulans. Mela pun langsung menghampiri ambulans tersebut dan mendapati bahwa kondisi badan anaknya sudah dingin dan memperlihatkan tanda meninggal dunia.

"Tangan dingin, kaki dingin ya kayanya sudah gak ada," ungkapnya.

Dia pun memprediksi bahwa sang anak terinjak-injak ketika mengantre makanan. Ini terlihat dari kondisi badan Vania yang lebam di beberapa bagian.

Setelahnya ambulans ini langsung berangkat ke rumah sakit dan mendapatkan pemeriksaan dari perawat. Tak lama Vania pun dipastikan tidak bernyawa.

"Akhirnya almarhum dimakamkan tadi Ba'da Magrib. Langsung dimakamin di pemakaman keluarga," kata dia.

Dalam kejadian itu, acara yang semula berlangsung meriah tersebut berubah menjadi duka setelah dilaporkan adanya puluhan warga yang jatuh sakit, pingsan, bahkan meninggal dunia.

Menurut laporan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Data sementara yang dihimpun dari RSUD dr. Slamet dan Rumah Sakit Guntur menunjukkan bahwa sedikitnya 26 orang pingsan dan harus mendapat perawatan medis, sementara tiga orang dilaporkan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban. Dalam insiden tersebut pun, satu orang anggota polisi, Bripka Cecep Syaeful Bahri meninggal usai membantu pengamanan acara.

Ia menjelaskan, sebelum meninggal anggota tersebut membantu pengamanan, mengatur, dan mengangkat orang yang berdesakan pingsan karena ingin masuk ke Pendopo pada acara resepsi itu.

"Dan kemudian setelah acara berjalan lancar, baik, tidak ada kerumunan, yang bersangkutan kemudian duduk istirahat karena kelelahan, kemudian yang bersangkutan pingsan setelah itu meninggal dunia. Dan itu dipastikan dilokasi dan di bawa oleh ambulan ke rumah sakit," ucapnya.

Berikut adalah daftar warga yang dinyatakan meninggal dunia adalah:

1. Vania – Sindangheula, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota

2. Dewi Jubaedah – Jl. Lontar II, Koja, Jakarta Utara

3. BRIPKA Cecep Syaeful Bahri, S.H – Anggota Polsek Karangpawitan, Polres Garut, yang menghembuskan napas terakhir di RS Guntur Garut

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us