Bukan Hanya Sampah, Pungli Ratusan Juta Terjadi di Pasar Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Persoalan di Pasar Gedebage, Kota Bandung ternyata bukan hanya tumpukan sampah yang tidak terangkut. Dugaan kasus pungutan liat (pungli) juga muncul setelah Wali Kota Bandung M Farhan bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak pada Senin(28/4/2025), pagi.
Tak tanggung-tanggung, kasus dugaan pungli di Pasar Gedebage ini mencapai miliaran rupiah. Wali Kota Bandung sudah melaporkan adanya dugaanpungli pengelolaan sampah di Pasar Gedebage, Kota Bandung. Pungutan ini diambil orang tidak dikenal kepada pedagang, tapi sampah yang ada tetap tidak dibereskan.
“Untuk pungli di Gedebage, sudah dilaporkan dan sedang dalam pemeriksaan Polrestabes Bandung. Saya tidak bisa berbicara lebih jauh karena sudah masuk proses penyelidikan,” kata Farhan, Selasa (29/4/2025).
Di sisi lain, Farhan menyebutkan kasus serupa juga terjadi di Pasar Ciwastra, yang sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Bandung. Modusnya sama, yakni adanya pungutan terhadap pedagang tanpa adanya pengangkutan sampah yang memadai.
“Kalau di Ciwastra, pelanggaran ditangani secara internal. Akan ada penegakan kedisiplinan bagi pihak-pihak yang terlibat,” tegasnya.
Farhan memastikan, saat ini fokus pemerintah adalah membersihkan dua titik terbesar, yakni Pasar Gedebage dengan volume sampah 1.120 meter kubik dan Pasar Ciwastra sebesar 500 meter kubik. Sedangkan di pasar-pasar lainnya di Bandung, Farhan menyatakan tidak ditemukan masalah serupa.
1. Tekan angka premanisme

Farhan sendiri memastikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengintensifkan upaya penertiban aksi premanisme yang semakin meresahkan masyarakat. Saat ini Pemkot Bandung telah meluncurkan Satgas Pemberantasan Premanisme di wilayah Kecamatan Astanaanyar dan akan meluaskannya ke kecamatan lainnya.
Pelacakan pun telah dilakukan di beberapa daerah yang dikenal sebagai lokasi maraknya premanisme, seperti di Cicaheum, Cicadas, dan Kiaracondong. Untuk memaksimalkan penertiban, Farhan juga menyatakan, pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan kelompok-kelompok ormas dan juru parkir.
2. Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan baik

Khusus di Pasar Gedebage, Pemkot Bandung Bandung terus mempercepat penanganan sampah, di mana hingga hari ini pengambilan sampah di kawasan tersebut telah mencapai sekitar 80 persen.
“Pasar Gedebage, insya Allah, sampai tadi jam 4 pagi sudah hampir 80 persen selesai terangkut. Sesuai perjanjian, dalam dua hari ini kita targetkan mengangkut 70 rit dari total 120 rit,” ujar Farhan.
Ia menjelaskan, jumlah ritase pengangkutan tersebut mengambil jatah truk dari Kota Bandung. Dari 140 ritase yang tersedia, 35 rit digunakan pada Senin 28 April 2025 dan 35 rit lagi hari ini. Akibatnya, ada beberapa titik lain di Kota Bandung yang mengalami penundaan pengangkutan sampah.
3. Tak mudah urusi sampah masyarakat

Farhan meminta masyarakat bersabar. Ia mengakui penanganan sampah di Bandung masih menghadapi banyak tantangan, termasuk pembangunan insinerator yang belum berjalan optimal.
“Dari target 15 insinerator tahun ini, baru 4 yang selesai, dua lagi baru mau groundbreaking, jadi masih 9 lagi yang harus dikejar sampai akhir tahun. Ternyata, desain insinerator itu sangat tergantung kondisi daerah, tidak bisa satu desain untuk semua,” ungkapnya.
Selain itu, Farhan juga akan mengeluarkan Instruksi Wali Kota (Inwal) kepada seluruh lurah dan camat untuk memastikan tidak muncul titik kumpul sampah ilegal di wilayah mereka.
"Kita juga mempercepat program KBS (Kawasan Bebas Sampah) melalui Kang Pisman dan Buruan Sae. Targetnya, 700 RW menjadi KBS di akhir 2025. Kalau tercapai, tahun 2026 semua RW di Kota Bandung bisa bebas sampah," katanya.
Dengan skema ini, sekitar 30 persen sampah Kota Bandung diharapkan bisa terolah di tingkat RW.
Terkait teknologi pengolahan, Farhan menyebutkan bahwa di Gedebage sebenarnya sudah tersedia tiga mesin, yakni biodigester, mesin pencacah, dan instalasi RDF. Namun, alat-alat ini selama ini tidak berfungsi optimal.
"Begitu pengangkutan sampah di Gedebage selesai dalam dua hari ini, hari ketiga kita mulai reinstalasi ketiga mesin itu," ujarnya.