Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelatihan memotong rambut di Sukabumi (IDN Times/Fatimah)

Kota Sukabumi, IDN Times - Kota Sukabumi punya cara unik dalam menangani remaja yang terlibat tawuran dan aksi geng motor. Bukan di kantor polisi atau barak militer, siswa nakal dikirim ke sebuah pesantren.

Sebanyak 15 remaja yang sebelumnya diamankan Polres Sukabumi Kota kini 'dijebloskan' ke penjara suci atau sebutan untuk pondok pesantren. Tapi jangan salah sangka, mereka bukan dipenjara dalam arti sesungguhnya, melainkan dibina lewat program Lentera Hati Bintana.

1. Bukan sanksi, tapi pembinaan berbasis keterampilan

Remaja Sukabumi yang terlibat pidana saat dilatih membuat tahu (IDN Times/Fatimah)

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar hukuman, tapi bentuk pembinaan. Selama enam hari, para remaja ini akan digembleng dengan pelatihan baris-berbaris, bela negara, wawasan kebangsaan, hingga konseling psikologis.

"Mereka akan mengalami perubahan mindset, belajar mencintai tanah air, dan dibekali dengan pendidikan seni, budaya, serta keterampilan," ujar Rita, Senin (5/5/2025).

Para remaja ini juga akan diajari berbagai keahlian praktis, mulai dari membuat sandal, tahu-tempe, menjahit konveksi, cukur rambut, hingga kegiatan olahraga. Tujuannya jelas: membentuk pribadi yang kreatif, sehat jasmani-rohani, dan siap kembali ke masyarakat.

2. Pendidikan akhlak dan spiritual ala Pondok Dzikir Al-Fath

Editorial Team

Tonton lebih seru di