BPS: Ada 658.831 Anak di Jabar yang Tidak Bersekolah

Bandung, IDN Times - Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah infastruktur pendidikan terbamyak kedua setelah Jawa Timur dengan jumlah sekolah di Jawa Barat sebanyak 62.835 sekolah, terdiri 20.045 sekolah negeri dan 42.790 sekolah swasta. Sedangkan untuk jumlah sekolah negeri di Jawa Barat merupakan yang terbanyak di Indonesia. Pada jenjang SD, SMP dan SMA/SMK, Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama dengan jumlah sekolah terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) merupakan indikator yang penting untuk dibahas. Kedua indikator ini merupakan komponen dalam penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada dimensi pendidikan. Harapan lama sekolah menggambarkan kesempatan yang dimiliki masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan formal. Angka HLS menunjukkan lamanya waktu belajar di sekolah (dalam tahun) yang diharapkan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Sementara RLS mengukur jumlah tahun pendidikan formal yang telah dijalani oleh individu yang berusia 25 tahun ke atas.
angka HLS dan RLS di Jawa Barat, di mana terjadi peningkatan pada dua indikator ini sejak tahun 2020 hingga 2023. HLS di Jawa Barat mencapai 12,68 tahun pada 2023. Artinya penduduk yang berusia 7 tahun diharapkan dapat menempuh pendidikan selama 12,68 tahun atau setara dengan level perguruan tinggi di tahun pertama.
Capaian ini telah memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat 2018-2023 yang sebesar 12,56 tahun. Sementara itu, RLS pada tahun 2023 di Jawa Barat sebesar 8,83 tahun. Artinya rata-rata penduduk yang berumur 25 tahun ke atas menyelesaikan mendidikannya hingga Sekolah
Menengah Pertama (SMP) kelas VIII.
"Target ini telah melampaui target RPJMD Jawa Barat 2018-2023 yang sebesar 8,64 tahun," kata Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus dari laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat 2024, dikutip Senin (16/12/2024).
1. Waspada banyak anak di Jabar minim dapat pendidikan formal

Dibalik capaian indikator positif tersebut, BPS mencatat Ada persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang tidak tamat SD/sederajat di Jawa Barat mengalami peningkatan, di mana tahun 2022 sebanyak 8,67 persen menjadi 9,57 persen di tahun 2023.
Sementara penduduk berumur 15 tahun ke atas yang tamat SD/sederajat juga mengalami peningkatan dari 28,49 persen di tahun 2022 menjadi 30,26 persen di tahun 2023. Sementara itu, penduduk berumur 15 tahun ke atas yang tamat SMP/sederajat, SMA/sederajat, dan perguruan tinggi mengalami penurunan
Darwis menyebut bahwa penurunan persentase penduduk 15 tahun ke atas yang jenjang pendidikan tertingginya SMP/sederajat, SMA/sederajat, serta perguruan tinggi dapat mengindikasikan terjadinya penurunan pada kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
"Terlebih lagi data ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang tidak tamat SD/sederajat. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada aspek sosial dan ekonomi yang lebih luas," kata Darwis.
2. Ada 658 ribu anak di Jabar tidak sekolah

Dari data hasil integrasi dan update data oleh Satuan Pendidikan melalui DAPODIK, EMIS dan PDDikti pada Dasbor Verifikasi Validasi Anak Tidak Sekolah Pusdatin Kemdikbud per November 2024, , jumlah anak tidak sekolah di Provinsi Jawa Barat mencapai 658.831 orang, yang mencakup 164.631 orang drop out (DO), 198.570 orang lulus tidak melanjutkan (LTM), dan 295.530 orang belum pernah bersekolah (BPB).
Dari anak tidak sekolah yang DO, terdapat 24,74 persen berada pada jenjang SD/sederajat, 37,80 persen pada jenjang SMP/sederajat, dan 37,46 persen pada jenjang SMA/SMK/sederajat.
" Tingginya anak tidak sekolah yang DO pada pendidikan dasar merupakan tantangan yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak, karena putus sekolah di jenjang pendidikan dasar memiliki dampak sosial ekonomi jangka panjang," kata Darwis.
3. Kabupaten Bandung jadi daerah tertinggi anak ikut sekolah dasar

Untuk daerah dengan siswa paling banyak belajar dalam sekolah dasar (SD), Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan persentase penduduk masih sekolah tingkat pendidikan dasar tertinggi, yaitu mencapai 56,92 persen. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen penduduk Kabupaten Bandung masih sekolah tingkat pendidikan dasar.
Kabupaten yang menduduki peringkat kedua dan ketiga adalah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Tasikmalaya dengan persentase penduduk masih sekolah tingkat pendidikan dasar sebesar 56,55 persen dan 56,25 persen.
'Kota Cimahi memiliki angka persentase penduduk masih sekolah tingkat pendidikan dasar terendah, yaitu sebesar 45,47 persen," kata Darwis.