Bey Usul KA Parahyangan Bisa Angkut Motor Secara Langsung

Bandung, IDN Times - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin turut menyambut baik beroperasinya KA Parahyangan yang melayani delapan stasiun dengan relasi Bandung-Gambir, Jakarta. Kereta ini mulai beroperasi penuh hari ini, Sabtu (1/2/2025).
Bey mengatakan, pada awalnya masyarakat yang menanyakan langsung kepada dirinya mengenai KA Agro Parahyangan yang ditutup. Ia kemudian mengonfirmasi langsung kabari itu ke PT KAI dan ternyata hanya berganti nama menjadi KA Parahyangan yang kini sudah beroperasi penuh.
"Saya menyambut baik karena sudah pasti tadi tarifnya akan lebih murah lagi. Dan ini kabar baik tentunya apalagi buat angkatan saya yang memang tahunya kereta api Parahyangan," ujar Bey saat ditemui di Stasiun Bandung.
1. Nama Parahyangan penting untuk Jabar

Bey menceritakan, dirinya merupakan pengguna KA Parahyangan sejak tarifnya msaih Rp9.000, kemudian menjadi Rp11.000. Dan saat itu, KA Argo Gede sebelum digabung menjadi KA Agro Parahiyangan hanya Rp35.000. Ia merasa senang dengan pergantian nama ini.
"Nah, jadi dengan adanya namanya kembali Parahyangan tentu buat sebagian bagian masyarakat Jawa Barat atau mungkin juga yang di Jakarta ini justru kabar baik. Jadi ini mengembalikan historinya, mengembalikan legenda," katanya.
KA Parahiyangan sendiri kini tidak hanya melayani lima stasiun saja. Saat ini ada total delapan stasiun yang akan diangkut ke tujuan Bandung-Gambir. Penambahan ini bukan hanya mempermudah masyarakat, melainkan meningkatkan pergerakan logistik barang.
"Dan saya menyambut baik tadi berhentinya di Cikampek, Purwakarta, Karawang, dan itu kan mempermudah pergerakan logistik dan barang,"ujarnya.
2. Berharap bisa angkut kendaraan secara bersamaan

Bey juga mengusulkan agar KA Parahiyangan dapat sekaligus mengangkut kendaraan masyarakat dari Bandung ke Jakarta. Sebab, hal itu akan menambah daya tarik masyarakat.
"Bahkan tadi mengusulkan ke Pak Dirut, kalau bisa, kalau saya kan misalnya saya naik motor, naik Vespa gitu kan, mau ke Jakarta naikin ke kereta, terus saya naik. Jadi nanti Jakarta juga naik motor lagi," katanya.
"Jadi seperti ini, mengurangi juga motor di lintasan di luar kota. Tapi itu kan belum, karena mesti ada kereta khusus untuk bawa barangnya," kata Bey.
3. KA Parahiyangan melayani delapan stasiun

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, KA Agro Parahiyangan tetap beroperasi dengan nama baru yaitu KA Parahiyangan. Nama ini diubah untuk mengembalikan di tanah kelahirannya, Jawa Barat.
"Jadi esensinya saya datang ke sini, ingin menyampaikan kepada masyarakat Jawa Barat ya, bahwa Kereta Api Argo Paralayang itu tetap ada. Namun ini kami kembalikan ke kereta api Parahyangan," ujar Didiek.
Kereta Api Parahiyangan mulanya beroperasi sekitar 1990 sekian. Saat itu ada penggabungan dengan Argo Gede menjadi Argo Parahyangan. Ia menegaskan, saat ini dikembalikan ke wilayah Parahyangan dengan melayani beberapa stasiun lainnya.
"Nah, sekarang itu kita kembalikan ke aslinya, Parahyangan karena memang itu beroperasi di Bumi Parahyangan," ucapnya.
Didiek mengungkapkan, ada beberapa perbedaan KA Agro Parahyangan dengan KA Parahyangan saat ini. Jika dulu hanya melayani lima stasiun dari Bandung ke Gambir, saat ini turut bertambah ke beberapa stasiun lainnya di wilayah Jawa Barat.
"Yang dulu hanya berhenti di lima stasiun, sekarang berhenti di delapan stasiun. Beberapanya yaitu, Purwakarta, Karawang, dan Cikampek," katanya.
Didiek membeberkan alasan akhirnya mengganti nama dan menambah layanan KA Parahiyangan. Salah satunya, PT KAI ingin membantu membangkitkan perekonomian masyarakat khususnya di Jawa Barat.
"Tujuannya, kami ingin membangkitkan ekonomi daerah, sehingga kalau sekarang itu orang pengen cepat, naiknya Whoosh. Tetapi kalau untuk kereta-kereta yang lokal, mau rekreasi, tidak mengejar kecepatan waktu, itu pakai Parahyangan," tuturnya.
Selain itu, waktu tempuh juga akan menyesuaikan dan tidak akan bertambah menjadi lebih lama meski ada pemberhentian di tiga stasiun tersebut. Persoalan tarif juga nantinya akan disesuaikan.
"Jadi waktunya tetap sekitar tiga jam, dan kami akan mendengarkan suara masyarakat nih mengenai tarif pun nanti akan kita adaptasi ya. Kalau dulu menengah ke atas, untuk sekarang kami menengah ke bawah. Kami ingin mengangkut semua masyarakat," katanya.