Belum Ada Satupun Penumpang Komersil Berangkat dari Bandara Husein

22 Mei 2020, 14:22 WIB

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Bandara Husein Sastranegara, di Bandung, tetap menjalankan operasional dan membuka semua fasilitas untuk penerbangan komersil. Namun, hingga hari ini belum ada satupun penerbangan yang memberangkatkan penumpang.

Plt Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Bandung R. Iwan Winaya Mahdar mengatakan, sejumlah perusahaan penerbangan sejauh ini belum ada yang beroperasi secara maksimal mengangkut penumpang. Ketika mereka memiliki jadwal penerbangan, pihak maskapai kerap membatalkan jadwal tersebut.

"Saat ini belum ada penerbangan yg melayani penumpang, karena selalu cancel dari airline (pihak perusahaan penerbangan)," ujar Iwan saat dihubungi, Jumat (22/5).

1. Maskapai hanya melakukan rotasi pesawat tanpa penumpang

Dok. Penulis

Iwan mengatakan, dalam beberapa hari ke belakang memang ada penerbangan yang dilakukan pihak maskapai. Namun, penerbanan tersebut bukan untuk mengangkut penumpang, hanya untuk perawat pesawat.

"Yang ada sementara Ferry Flight. Itu rotasi pesawat tanpa ada penumpang, karena ada pemeliharaan pesawat," ujarnya.

2. Penerbangan paling banyak dari Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Soekarno-Hatta (Dok. Istimewa)

Terpisah, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi mengatakan, pada 10 hingga 19 Mei 2020, penumpang yang berangkat dalam rangka perjalanan dinas di tengah pembatasan penerbangan ini setiap harinya mencapai 60-90 persen dari total jumlah penumpang setiap harinya.

"Kriteria lainnya adalah mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan WNI yang kembali ke Tanah Air dengan penerbangan repatriasi lalu melanjutkan penerbangan ke daerah asal,” ujarnya.

3. Banyak penumpang yang juga ditolak karena persyaratan tidak lengkap

pexels.com/Riccardo Bresciani

Sementara itu, Kepala KKP Bandara Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf menyebutkan, ada 100 calon penumpang ditolak keberangkatannya melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Alasannya, para penumpang tersebut tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan, di mana Anas mengatakan bahwa di antara mereka banyak yang tidak membawa dokumen perjalanan lengkap.

“Surat-surat keterangan tidak valid, mulai dari surat tugas dan lainnya. Calon penumpang juga ada yang membawa surat keterangan rapid test atau PCR yang sudah kedaluwarsa,” ungkap Anas Ma’ruf, melalui keterangan yang dikutip, Kamis (21/5).

Selain itu kata dia, penolakan tersebut dilakukan karena para calon penumpang yang datang ke bandara tidak membawa tiket penerbangan.

"Dan tidak membawa satu pun dokumen yang dipersyaratkan," ucapnya.

Padahal, calon penumpang yang hendak melakukan penerbangan di tengah PSBB harus membawa tiket pesawat, surat keterangan dinas, surat bebas COVID-19, dan lain sebagainya sesuai dengan SE No. 4/2020.