Bandung Zoo Bantah Ada Bayi Orangutan Kelaparan Dikurung Sendirian

- Bandung Zoo membantah video bayi orang utan kelaparan dikurung sendirian
- YMT memastikan Tama telah diberi makan sesuai jadwal dan tidak kelaparan
- Penguncian ruangan merupakan SOP untuk keamanan satwa, bukan pengabaian
Bandung, IDN Times - Sebuah video yang memperlihatkan kondisi bayi orangutan bernama Tama, dikurung sendirian di sebuah ruangan dan diduga kelaparan tanpa ada pengawasan petugas dari Bandung Zoo, viral di media sosial. Pihak pengelola memastikan, kabar ini tidak benar adanya.
Manajemen Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) yang mengelola Bandung Zoo turut membantah video yang beredar sejak Rabu, 6 Agustus 2025, dan menuduh Tama kelaparan.
Pihak YMT menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan bentuk framing yang menyesatkan publik serta merusak reputasi pengelola kebun binatang di bawah kepemimpinan John Sumampauw.
1. Anak orangutan akan menangis saat kelaparan

YMT memastikan bahwa Tama, yang kini berusia hampir delapan bulan, telah diberi makan sesuai jadwal pada pukul 06.56 WIB di hari kejadian. Menu makanannya terdiri dari susu pengganti dan makanan padat yang telah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisinya.
Dokter hewan yang merawat Tama sejak lahir, drh. Josephin Bernadette, menjelaskan bahwa bayi orangutan yang kelaparan akan menunjukkan tanda-tanda jelas seperti menangis, berteriak keras, atau mencoba keluar dari tempat tidurnya.
Namun, dalam video tersebut, Tama terlihat tertidur lelap dan hanya terbangun akibat keributan orang-orang yang masuk ke ruangan, bukan karena kelaparan.
"Jika anakan orangutan kelaparan, dia akan menangis, berteriak, atau merangkak keluar dari boksnya mencari pertolongan. Teriakan anakan orangutan itu sangat keras dan seharusnya terdengar dari luar pintu," kata Josephin.
2. Ruangan bukan dikunci merupakan SOP

Selain itu, video memperdengarkan narasi-narasi yang dinilai provokatif seperti “kasih minum, kasih makan, ngopi,” yang disambut tawa, bukan keprihatinan nyata.
Manajemen kebun binatang menyatakan bahwa penguncian ruangan merupakan prosedur standar operasional (SOP) di klinik satwa. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan satwa dan mencegah akses oleh pihak yang tidak berkepentingan saat tidak ada penjaga di lokasi.
"Ruangan memang dikunci jika tidak ada keeper yang bertugas. Ini adalah SOP untuk menjaga keselamatan satwa, bukan bentuk pengabaian," kata John Sumampauw, pada pernyataan resminya.
3. Video ini ada kaitannya dengan konflik yang sedang terjadi

YMT juga menyinggung adanya upaya penggiringan opini publik di tengah konflik internal yang terjadi. Diketahui, video tersebut muncul bersamaan dengan kejadian pengusiran tim keeper dari manajemen baru oleh oknum yang diduga berasal dari manajemen lama saat mereka sedang memberi pakan dan membersihkan kandang.
"Insiden ini terjadi di tengah proses pengamanan aset milik Pemkot Bandung yang sedang dilakukan oleh Ketua Pengurus YMT, John Sumampauw. Kami menduga kuat ada keterkaitan antara pengusiran tersebut dan penyebaran video ini," tuturnya.
YMT menegaskan komitmen mereka pada transparansi dan kesejahteraan satwa. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyikapi isu yang beredar dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum diverifikasi.