Ada Batik 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat di Masjid Raya Al Jabbar

Bandung, IDN Times - Masjid Raya Al Jabbar kini menjadi daya tarik baru untuk masyarakat. Masjid rancangan langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini memiliki banyak simbol yang melambangkan kekuatan 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar.
"Masjid Raya Al Jabbar merupakan spirit dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat. Hal tersebut ditandai dengan terdapatnya motif batik dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam desain Masjid Raya Al-Jabbar," ujar Emil usai melaksanakan salat subuh berjamaah dengan ribuan ASN Pemprov Jabar di Masjid Raya Al Jabbar, Kamis (29/12/2022).
1. Masjid Al Jabbar jadi kebanggaan warga Jabar

Meskipun lokasinya di Kota Bandung, Emil menegaskan, Masjid Al Jabbar dimiliki oleh seluruh warga Jawa Barat. Rasa kepemilikan dapat timbul dari ragam hias motif batik di 27 pintu yang ada di sana.
"Hal ini menunjukkan kebanggaan. Masjid Raya Al-Jabbar dihimpun dari semangat Ke-Jawa-Barat-an," katanya.
2. Masjid Raya Al Jabbar menempuh jalan panjang dalam pembangunan

Kadis BMPR Jabar, Bambang Tritoyuliono mengatakan, Masjid Raya Al Jabbar menyimpan banyak keunikan. Secara konsep, masjid milik ini cukup menarik karena dibangun di atas air dan terlihat mengapung.
Ia menjelaskan, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar menempuh perjalanan panjang, kurang lebih kurun waktu lima tahun. Mulai dari pembebasan tanah tahun 2015, kemudian tahun 2017 mulai pelakasanaan pembangunan hingga tahun 2022.
"insya Allah tanggal 30 Desember 2022, Masjid Raya Al-Jabbar akan diresmikan. Masjid ini terapung di atas danau, punya struktur plafon tanpa tiang, ornamen-ornamen banyak sekali, handmade karya anak-anak Jabar yang mempunyai nilai seni yang luar biasa," katanya.
3. Biaya pemeliharaan tengah disiapkan

Sementara itu, Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik mengatakan, warga Jabar patut berbangga dengan keberadaan Masjid Al Jabbar. Sebab, masjid terbesar di Jawa Barat ini bisa dimaksimalkan untuk sarana kegiatan lain selain yang utama sebagai tempat ibadah.
"Spirit-nya kebersamaan, kita bisa sholat berjamaah, selain itu juga bisa menikmati keindahan dan kenyamanan lingkungan masjid," katanya, saat ditemui di sela apel bersama di teras Al Jabbar.
Ia menambahkan, selama proses pembangunan, Bapenda berperan dalam mendatangkan pendapatan. Masjid Al-Jabbar bisa berdiri megah, kata dia, salah satunya berkatpartisipasi dari masyarakat yang patuh membayar pajak.
"Ke depan, juga pastinya akan ada biaya pemeliharaan yang pastinya bersumber dari pajak masyarakat," kata dia.