Bandung, IDN Times- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, saat ini ada 20 ribu data kasus baru COVID-19 di Jabar yang belum terlaporkan oleh Kementerian Kesehatan. Keterlambatan rilis data harian itu dikarenakan sistem pelaporan dan penyesuaian data yang terlalu bertele-tele.
"Saya mau buka-bukaan saja masih ada antrean data di lab kami sebanyak 20 ribu kasus yang belum terlaporkan," ujarnya saat melakukan rapat dengan kementerian pusat, dikutip melalui siaran pers, Senin (1/2/2021).
Emil mencontohkan, pada 27 Januari Kemenkes mengumumkan kasus harian Jabar sebanyak 3.198. Sementara Labkesda Jabar mencatat kasus ada 1.200. Selisih yang terpublikasi di Kemenkes merupakan data lama sekitar 1.900 kasus.
"Selama ini kan laboratorium daerah itu lapor ke pusat lalu oleh pusat dikonfirmasi lagi ke kota/kabupaten. Nah, proses konfirmasi ulang inilah yang membuat keterlambatan karena daerah merespons baliknya lama lagi," kata dia.