Bandung, IDN Times - Pembangunan monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jawa Barat (Jabar) dinilai bermasalah oleh sekelompok aktivis di Jabar. Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengabarkan bahwa monumen itu tetap akan diresmikan Joko "Jokowi" Widodo pada 10 November 2021.
Sekelompok aktivis Jabar yang menganggap pembangunan berasalah ini adalah Aliansi Nano. Mereka menolak politisasi korban COVID-19 yang wafat dan namanya ditulis dalam monumen itu.
Herry Mos selaku Ketua Presidium Aliansi Nano Jabar mengatakan, Kebijaksanaan menulis nama korban COVID-19 sangat sarat politisasi oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil.
Ia menjelaskan, bangunan yang akan diresmikan sebagai Monumen COVID-19 merupakan Proyek Revitalisasi Kawasan Gasibu dengan nilai pagu Rp90 miliar dengan anggaran dari APBD Jabar 2019 dan telah selesai pada Maret 2020.
Menurutnya, dalam konteks ini bisa diartikan bahwa bangunan yang diklaim Emil sebagai Monumen Perjuangan COVID-19 adalah bangunan yang telah direncanakan dan didirikan sebelum terjadinya musibah COVID-19.