Bandung Barat, IDN Times - Bentrokan dua kelompok geng motor yakni bernama XTC dan Moonraker berbuntut panjang. Sejumlah pelaku pengeroyokan pun sudah berhasil diamankan jajaran Satreskrim Polres Cimahi.
Bentrokan itu terjadi di Jalan Raya Padalarang - Purwakarta tepatnya di Desa nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu 28 Februari lalu. Atas peristiwa itu, anggota dari Moonraker tewas mengenaskan dengan luka tusuk.
Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengungkapkan, polisi sudah memeriksa 15 orang anggota geng motor yang terlibat dalam bentrokan. Mereka dimintai keterangan terkait pengeroyokan dan apa sebab pemicu bentrokan.
"Dari 15 orang yang diperiksa, kita menetapkan delapan orang sebagai tersangka yang sudah kita amankan," ungkap Sigiro saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (2/3/2021).
Para pelaku pengeroyokan yang ditahan memiliki berbagai peran. Ada yang memukul, ada pula yang menyeret sampai menusuk bagian perut korban. Dari keterangan sementara, korban dari Moonraker ini mengalami luka tusukan dan luka memar diduga dari benda tumpul.
Setelah korban tak berdaya, para pelaku kemudian hendak membawa korban. Mereka menaikkan korban ke atas motor mereka dan membawanya ke wilayah Padalarang. Kemudian korban ditemukan tidak bernyawa di sebuah sungai di Cihaliwung, Padalarang.
"Untuk pelaku utama ialah yang melakukan penusukan hingga meninggal dunia, dan menyeret korban hingga menaikkan ke atas sepeda motor. Kami amankan beserta barang bukti berupa sebilah pisau yang merupakan pisau gesper," ujar Sigiro.
Sigiro menyebutkan, Satreskrim Polres Cimahi masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku penganiayaan lainnya. Satu dari dua pelaku yang masih buron ini merupakan pelaku yang berperan membakar sepeda motor.
"Masih ada dua pelaku yang terlibat dalam penganiayaan. Namun untuk pelaku utama semuanya sudah berhasil kami amankan," sebutnya.
Atas bentrokan geng motor XTC dan Moonraker itu, dua orang mengalami luka dan satu orang tewas. Dua orang yang mengalami luka terpaksa harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
"Hingga saat ini yang terpantau oleh kami korban yang masih dirawat ada dua orang, dan yang meninggal satu orang," pungkasnya.