5 Fakta Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat Terpilih Periode 2025-2030

Bandung, IDN Times - Politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, telah terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2025-2030. Pria yang kini akrab dengan panggilan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini bakal memimpin Tanah Pasundan bersama wakilnya Erwan Setiawan.
Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan maju Pilgub Jawa Barat dengan diusulkan oleh partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Di mana di dalamnya ada Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, serta partai non parlemen.
Pasangan nomor urut empat ini dinyatakan menang dalam Pilgub Jabar 2024, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan hasil pleno rekapitulasi suara. Di mana pasangan ini memperoleh 14.130.192 suara.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mengalahkan tiga pasangan kandidat lainnya, yaitu Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 2.204.452 suara, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2.116.017 suara, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 4.260.072 suara.
Sementara, daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilih Jawa Barat mencapai 35,92 juta, jumlah seluruh suara sah dalam pilkada kali ini mencapai 22.710.733, dengan jumlah suara tidak sah 993.052. Dengan begitu, total jumlah suara sah dan suara tidak sah ialah 23.703.785.
Dedi Mulyadi bukanlah orang baru di panggung politik Jawa Barat. Ia sebelumnya sudah memenangkan Pilkada dan menjadi bupati hingga duduk di kursi dewan perwakilan rakyat (DPR).
Lalu sperti apan fakta-fakta lainnya tentang Dedi Mulyadi? Berikut lima fakta tentang Dedi Mulyadi yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih:
1. Sebelum ke Gerindra sempat Jadi Ketua DPD Golkar Jabar

Dedi Mulyadi merupakan sosok yang baru dalam Partai Gerindra. Dirinya terlebih dahulu menjadi kader Partai Golkar yang membawanya berlayar ke panggung politik dari menjadi anggota legislatif hingga menjadi kepala daerah.
Dedi tercatat pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Purwakarta periode 1999-2004. Kemudian, Ia maju sebagai calon Wakil Bupati Purwakarta periode 2003-2008 di mana saat itu didampingi Lily Hambali Hasan dan dinyatakan terpilih.
Saat itu, Dedi masih berumur 32 tahun. Raihan ini menjadi prestasi besar bagi Partai Golkar.
Dedi Mulyadi juga aktif di partai hingga dirinya terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jabar, di mana terpilih secara aklamasi. Padahal saat itu ada beberapa nama calon lainnya adalah almarhum Irianto MS Syafiuddin alias Yance, mantan Bupati Indramayu.
2. Memimpin Purwakarta dua periode

Pria yang kerap menggunakan ikat Sunda di kepala ini merupakan politisi Partai Golkar yang terpilih menjadi Bupati Purwakarta dua periode dari 2008 hingga 2018. Namanya semakin populer dan banyak dikenali masyarakat luas.
Di periode pertama Dedi Mulyadi berpasangan dengan Dudung Bachtiar Supardi yang merupakan seorang birokrat Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Setelah itu, Dedi Mulyadi berpasangan dengan Dadan Koswara yang juga merupakan seorang birokrat.
Selama memipin Kabupaten Purwakarta, Dedi Mulyadi mengakhiri jabatannya dengan mulus tanpa ada halangan. Ia juga tergolong berhasil memajukan daerah tersebut terutama dalam hal kebudayaan.
3. Sempat ikut Pilgub Jabar dan kalah suara dari Ahmad Syaikhu

Selama sepuluh tahun memimpin Kabupaten Purwakarta, membuat namanya semakin dikenali oleh masyarakat luas. Hingga akhirnya Dedi Mulyadi maju Pilgub Jawa Barat pada 2018 sebagai calon gubernur mendampingi Deddy Mizwar yang saat itu merupakan petahana.
Saat itu, partai pengusulnya yaitu Partai Demokrat dan Partai Golkar. Namun sayang keduanya harus menerima kekalahan, dan Pilgub dimenangkan oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Bahkan, raihan suara Dedi Mulyadi saat itu sangat jauh dibandingkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Dari kekalahan ini Dedi Mulyadi kemudian maju sebagai DPR RI dari Golkar, dan terpilih. Ia kemudian menjadi pengurus pusat Partai Golkar periode 2019-2024.
4. Punya akun YouTube dengan 5,56 juta pengikut

Setelah itu, Dedi Mulyadi mulai aktif di media sosial baik itu Instagram, YouTube. Berbagai aktivitas kesehariannya turut diunggah di akun pribadinya itu, mulai dari bertemu dengan teman-temannya terdahulu, menemui guru SD-nya, hingga merenovasi rumah teman-temannya yang kurang mampu.
Dari konten ini, sosok Dedi Mulyadi semakin disukai dan namanya terus dikenal luas masyarakat Jawa Barat. Momentum paling menghebohkan yaitu saat Dedi terlibat langsung memberikan bantuan hukum dan menggandeng Peradi untuk mengungkap secara jelas kasus Pembunuhan Vina dan Eky Cirebon.
Bahkan, ia kerap bolak balik dari kediamannya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, ke Cirebon untuk bertemu orangtua Vina di Cirebon.
5. Terpilih sebagai Gubernur Jabar bersama anak bos Persib Bandung

Hingga akhirnya, kepopuleran itu mengantarkan Dedi Mulyadi maju kembali di Pilgub Jabar melalui partai yang tergabung dalam KIM. Saat diumumkan untuk maju ke Pilgub Jabar, Dedi belum memilih sosok yang akan mendampinginya. Hanya saja saat itu, KIM memberikan syarat bahwa wakil dari Dedi harus berasal dari Golkar.
Akhirnya, Dedi Mulyadi memilih Erwan Setiawan yang merupakan anak dari bos tim sepak bola, Persib Bandung yakni Umuh Muchtar. Erwan pun merupakan kader baru Partai Golkar, di mana ia sebelumnya merupakan kader dari Partai Demokrat dan sempat menjadi Wakil Bupati Sumedang.
Keduanya berlayar di Pilgub Jabar, dan dalam perjalanannya, Dedi Mulyadi sempat mengklaim mendapatkan serangan soal politik identitas dan SARA. Hanya saja, KPU memutuskan keduanya menang dan memperoleh suara terbanyak dibandingkan dengan tiga calon lainnya.
Selamat untuk Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Semoga amanah mengemban tugas baru dan bisa mencintai rakyat Kawa Barat selama lima tahun mendatang.