Karawang, IDN Times - Virus corona atau COVID-19 dengan varian delta mulai masuk ke wilayah Kabupaten Karawang. Kondisi itu membuat Pemerintah Kabupaten Purwakarta memperketat aturan bagi pekerja dan pelaku perjalanan dari Karawang.
Temuan virus yang bermutasi di India itu pertama kali diketahui dari Surat Edaran Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang beredar di aplikasi pesan singkat. Hal itu pun diakui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Karawang.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Karawang Fitra Hergyana menyebutkan, warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian delta mencapai 21 orang. Mereka juga telah menjalani tes Reaksi Berantai Polimerase (Polymerase Chain Reaction/PCR).
"Dari hasil PCS, 20 orang negatif sedangkan satu orang meninggal dunia," kata Fitra dalam konferensi pers, Senin (21/6/2021). Adapun penyebab kematian pasien diklaim karena penyakit bawaannya (komorbid).
Ke-21 orang itu tersebar di berbagai kecamatan di Karawang. Yakni, di Kecamatan Kutawaluya (12 orang), Cikampek (2), Telagasari (2), Cilamaya Wetan (1), Klari (1), Kotabaru (1) dan Telukjambe Timur (2)
Selain 21 orang tersebut, Fitra mengungkapkan terdapat empat penderita COVID-19 varian yang sama. Namun, ia menyangkal mereka adalah warga Kabupaten Karawang melainkan dari Sukabumi, Depok, Bekasi dan Subang.
Satgas COVID-19 Karawang mengaku telah melakukan penanganan berupa penelusuran riwayat kontak erat pasien dengan orang lain. Selanjutnya, orang yang kontak erat tersebut diminta isolasi mandiri selama lima hari sebelum menjalani tes PCR.
"Penularan COVID-19 varian delta ini memang 60 persen lebih cepat sehingga kami mengimbau seluruh masyarakat Karawang untuk menerapkan 5M, menghindari kerumunan dan tidak melakukan mobilisasi (perjalanan ke luar daerah)," tutur Fitra.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengintruksikan jajarannya untuk memperketat wilayah perbatasan Purwakarta-Karawang. Keputusan itu dilakukan menyusul temuan COVID-19 varian delta di Karawang.
"Kami akan membatasi (pergerakan) warga Karawang ke Purwakarta maupun sebaliknya. Kami akan membatasi mobilisasi warga ke Karawang selain untuk bekerja," kata Anne seusai rapat evaluasi penanganan COVID-19.
Terkait Surat Edaran Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, bagian Biro Kerja Sama Hukum dan Hubungan Masyarakat LIPI memberikan klarifikasi. "Surat tersebut hanya diperuntukkan untuk sivitas internal LIPI. Bukan untuk publik," kata Kepala Biro tersebut, Mila Kencana.
Mila pun berjanji akan memberikan keterangan lebih lanjut kepada pers. Namun, saat ini mereka akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dan pihak berwenang lainnya.
Alih-alih memberikan permintaan maaf, Pusat Penelitian Biologi LIPI justru menerbitkan surat lainnya. Dalam surat bernomor B-3109/III/KP.06.01/6/2021 yang ditandatangani Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Atit Kanti menyatakan menarik SE sebelumnya bernomor B-3103/III/KP.06.01/6/2021 tentang penerapan bekerja dari rumah.